Senin, 27 Juni 2011

TOKOH-TOKOH KRISTEN PENENTANG TRINITAS (ajaran paulus sesat)


Sebelum Yesus lahir, wilayah Yerusalem dijajah oleh imperium Romawi yang agamanya beraliran politeisme. Karena sebagai penduduk yang terjajah, bangsa Yahudi Essenes yang masih taat berpegang pada hukum-hukum Taurat Musa, tidak mampu mengembangkan ajaran agamanya di tengah-tengah masyarakat. Sedangkan Yahudi Farisi dan Saduki memakai agamanya dalam bentuk formalitas saja, dan sikap hidupnya selalu menyalahi hokum-hukum taurat.

Ketika Yesus mendapat tugas menyampaikan risalah Tuhan, dia selalu memperingatkan penyelewengan Yahudi Farisi dan Saduki. Oleh karena itu dua kelompok ini sangat membenci Yesus dan ingin membunuhnya. Untuk melaksanakan niat jahat itu, mereka menghasut penjajah Romawi, bahwa Yesus adalah tokoh pemberontak yang ingin menjadi raja Yahudi, dan ingin membebaskan bangsanya dari pendudukan imperium Romawi. Dengan bantuan kedua kelompok Yahudi itu, tentara Romawi berusaha menangkap Yesus dan membinasakan pengikutnya.

Setelah Yesus tiada, para muridnya menyebarkan ajarannya secara meluas ke tengah-tengah masyarakat yang sudah terpengaruh oleh kepercayaan politeisme. Yang kemudian melahirkan dua kelompok penganut Yesus. Pertama, yang betul-betul mengikuti ajaran Yesus secara murni, tanpa dicampuri oleh kepercayaan politeisme. Mereka berkeyakinan bahwa satu-satunya Tuhan hanyalah Allah, dan Yesus adalah manusia biasa utusan Allah. Kelompok ini lebih dikenal dengan sebutan Unitarian. Kedua, mengikuti ajaran Yesus yang telah disebarkan oleh para muridnya, tetapi masih sulit meninggalkan kepercayaan politeisme yang sudah mendarah daging pada diri mereka. Akhirnya mereka mengkultuskan Yesus sebagai penyelamatnya, bahkan diangkat menjadi Tuhannya. Kelompok ini dipelopori oleh Paulus (Saulus) yang kemudian lebih dikenal dengan sebutan Kristen Trinitas.
Proses kepercayaan kelompok kedua ini sudah menjadi fenomena biasa bagi yang mudah kita jumpai di mana-mana. Perjalanan kepercayaan Kristen Trinitas periode pertama, mendapatkan tantangan hebat dari kelompok Kristen Unitarian. Yaitu sekte Kristen yang berkeyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang patut disembah, dan Yesus adalah manusia biasa yang diberi tugas oleh Allah untuk menyampaikan ajaran-ajaranNya, dengan dibekali beberapa Mukjizat. Berkat bantuan imperium super power Romawi yang juga beragama politeisme itu, agama Kristen Trinitas cepat menyebar luas ke beberapa negara. Sedangkan beberapa ribu penganut Unitarian disiksa dan dibunuh. Di antara tokoh-tokoh Unitarian tersebut adalah :

IRANAEUS (130 - 200 M)
Ketika Iraneus lahir, agama Kristen yang berpusat di Antiokia telah menyebar ke Afrika Utara sampai ke Spanyol dan Perancis selatan. Uskup Lyon yang bernama Pothinus pernah menyuruh Iranaeus membawakan surat petisinya ke Paus Eleutherus (174 189 M) di Roma. Dalam petisi itu, Pothinus memohon agar Paus menghentikan pembunuhan terhadap orang-orang Kristen yang menolak doktrin Trinitas. Disaat Iranaeus masih berada di Roma, dia mendengarkan berita pertikaian antar kelompok Kristen yang mengakibatkan Uskup Pothinus terbunuh. Setelah pulang ke Lyon, dia menjadi uskup menggantikan Pothinus.

Tahun 190 M, dia menulis surat kepada Paus Victor I (189 -198 M) untuk menghentikan pembunuhan terhadap orang-orang Kristen yang berbeda keyakinan. Kerusuhan antar kelompok terulang lagi, dan pada tahun 200 M, dia dibunuh kelompok Trinitas yang dipelopori Paus Victor.
Iranaeus meyakini bahwa Yesus bukanlah Tuhan, melainkan manusia biasa yang diutus oleh Allah. Dia melontarkan kritik tajam terhadap Paulus, dan menudingnya sebagai orang yang bertanggung jawab atas penyusupan ajaran-ajaran politeisme dan filsafat Plato ke dalam agama Kristen. Dalam menyampaikan ajaran yang diyakininya, Iranaeus sering mengutip ayat-ayat yang termaktub dalam injil Barbanabas.
TERTULIAN (160 - 220 M)
Tertulian berasal dari Kartago, kemudian dia menjadi tokoh Gereja Afrika. Dia adalah seorang Unitarian yang mengidentikkan Yesus dengan Meisah dalam agama Yahudi. Beliau menentang Paus Calixtus (217 - 222 M) yang mengajarkan bahwa dosa besar itu bisa diampuni setelah melakukan taubat secara kanonik.
Diantara pernyataan Tertulian masih tercatat sampai sekarang adalah :? Mayoritas manusia berpendapat bahwa Yesus adalah manusia biasa. Dialah yang mula-mula memperkenalkan istilah Trinitas dsari bahasa latin sewaktu membahas doktrin yang dipandangnya aneh itu. Sebab istilah seperti itu tidak pernah dijumpai dalam kitab suci.

ORIGEN (185 - 254 M)
Origen lahir di Iskandariah Mesir. Bapaknya, Leonidas, mendirikan pusat pendidikan teologi, dan menunjuk Clement sebagai kepalanya. Gereja Paulus (Trinitas) sangat membenci Leonidas, karena menganut ajaran Unitarian yang disebarkan oleh murid-murid Yesus (Apostolic Christianity), dan menolak ajaran-ajaran Paulus. Oleh karena itu pihak gereja Paulus membunuhnya pada tahun 208 M. Peristiwa itu sangat menggores di hati Origen, dan ia ingin mempertaruhkan nyawanya untuk menuntut kematian ayahnya, namun dicegah oleh ibunya.
Gurunya, Clement, merasa terancam dan meninggalkan Iskandariah. Karena ayahnya terbunuh dan gurunya meninggalkan dia, Origen menggantikan Clement sebagai kepala sekolah teologi. Dalam kedudukannya yang baru itu, dia terkenal sebagai cendekiawan yang berani. Kesalehan dan semangatnya yang tinggi diilhami oleh sebuah ayat yang termaktub dalam kitab Matius 19;12 yang berbunyi :
"Ada orang yang tidak dapat kawin karena memang ia lahir demikian dari rahim ibunya, dan ada orang yang dijadikan demikian oleh orang lain, dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena kerajaan Sorga. Siapa yang dapat ,mengerti hendaklah mengerti.
Pada tahun 230 M Origen menjadi pengkhotbah di Palestina. Tetapi Uskup Demerius memecat dan membuangnya. Dia pergi ke Caesarea dan membangun pusat pendidikan yang sangat terkenal di kota itu. Konsili Iskandaria tahun 250 M menjatuhkan kutukan kepada Origen. Dia ditangkap dan menjalani siksaan sampai menemui ajalnya tahun 254 M, karena menolak doktrin Trinitas. Origen berkeyakinan, Allah adalah Maha Agung dan Yesus adalah hambaNya yang derajatnya tidak sebanding dengan Tuhannya.
Dia dikenal sebagai ahli sejarah gereja yang termashur. Sejak muda sampai akhir hayatnya terkenal keberaninnya. Memiliki sifat-sifat terpuji sebagai guru kebenaran dan sangat dicintai oleh murid-muridnya. Ilmu pengetahuannya sangat luas, yang tidak ada duanya di kalangan Kristen saat itu. Dia pernah menulis kurang lebih enam ratus risalah dan makalah.

DIODORUS
Diodorus adalah uskup di Tarsus, kota kelahiran Paulus. Dia termasuk salah satu tokoh Kristen Antiokia. Dia berpendapat, alam semesta ini selaludalam perubahan. Dia proses perubahan itu pasti ada periode awalnya yang berasal dari yang Maha Abadi dan Maha tidak Berubah. Yang Maha Abadi itulah sang Pencipta yang Maha Esa. Diodorus menegaskan, Yesus itu berkodrat manusiawi baik ruhani maupun jasmani, dan sama sekali tidak memiliki kodrat Ilahi (Tuhan)

LUCIUS (Wafat 312 M)

Disamping terkenal sebagai ahli teologi yang menguasai bahasa Ibrani dan Yunani, diapun sebagai tokoh yang sangat taat kepada Allah. Dia berada di luar lingkungan Gereja sejak tahun 220 M sampai tahun 290 M. Kesalehan dan luasnya ilmu pengetahuan yang dimilikinya, mengundang kekaguman banyak orang. Perguruan di Antiokia yang dipimpinnya, melahirkan aliran Arianisme yang dicetuskan oleh muridnya yang bernama Arius.
Dalam memahami kitab sucinya, dia berpegang pada penafsiran dariu segi tata bahasa beserta pengertiannya secara lahiriah dan kritis. Dia menentang penafsiran yang diambil dari pengertian simbolik dan allegoris.
Lucius berpendapat, adanya pertentangan paham yang sangat tajam di tubuh Gereja telah membuktikan, bahwa orang-orang Kristen berpedoman pada ajaran yang bersumber dari tradisi tulisan dan mengesampingkan tradisi lisan. Padahal Yesus atau para muridnya tidak pernah mencatat ajaran Yesus. Sedangkan tradisi tulisan berasal dari orang-orang yang tidak pernah menjadi murid Yesus. Tragedi ini menunjukkan, ajaran Yesus begitu cepat lenyap disebabkan kekacauan isi ajaran yang berkembang sampai penghujung abad ketiga Masehi.
Lucius merevisi Septuaginta, yakni naskah Alkitab berbahasa Yunani. Dia membunag sekian banyak perubahan-perubahan yang disisipkan ke dalam Alkitab, ketika disalin ke dalam bahasa Yunani. Dia berkeyakinan bahwa Yesus itu bukan Tuhan, melainkan hamba Allah. Karena tetap mempertahankan keyakinan seperti itu, maka dia ditangkap dan disiksa sampai mati pada tahun 312 M.

ARIUS (925- – 336 M)
Kehidupan Arius sangat erat kaitannya dengan Constantin, kaisar imperium Romawi. Sehingga kita tidak bisa memahami sejarah kehidupan salah satunya, tanpa memahami orang satunya lagi. Kisah Constantin menaruh perhatiannya kepada gereja berawal dari kekhawatirannya terhadap kedudukannya di Roma. Kaisar ini merasa cemburu terhadap putra mahkota bernama Crispus. Putra ini sangat termashur, karena posturnya yang menawan dan sikapnya yang ramah, disertai keberaniannya di medan pertempuran. Agar namanya tetap bertahan sebagai figure kaisar Romawi, dan tidak tenggelam oleh ketenaran nama putra mahkotanya, maka Constantin membunuh Crispus. Kematiannya menimbulkan duka rakyat Romawi. Dibalik pembunuhan itu, ada berita bahwa ibu tiri putra mahkota itu menginginkan putra kandungnya sendiri yang akan menjadi kaisar, sehingga dia berniat untuk menghabisi Crispus. Akhirnya Constantin menjatuhi hukuman mati kepada ibu tiri itu dengan membenamkannya ke dalam air mendidih. Para pendukung permaisuri yang mati itu bergabung dengan para pecinta putra mahkota menuntut atas kematian kedua orang itu. Constantin dalam posisi tersudut dan meminta bantuanpendeta kuil Yupiter di Roma. Tetapi para pendeta itu mengatakan, tidak ada kebaktian atau korban yang bisa menghapus dosa pembunuhan yang telah dilakukannya. Suasana yang tegang di Roma membikin dia tidak tentram, sehingga Constantin pergi ke Bizantium.

Setelah tiba di sana, dia mengubah nama kota di pinggir selat Bosporus itu sesuai dengan namanya, Constantinopel. Di tempat baru itulah dia melihat perkembangan gereja Paulus sangat menakjubkan. Constantin mendapat pelajaran, bahwa bila dia mau bertobat dan mengakui dosanya di Gereja, maka dosa itu akan diampuni. Kesempatan ini dipergunakan sebaik-baiknya untuk membersihkan nama dan tangannya yang telah dikotori lumuran darah dua pembunuhan dan keputusan-keputusan jahat selama dia berkuasa. Setelah merasa terbebas dari beban dosa, dia pun mencurahkan pikirannya untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh imperiumnya. Dia melihat adanya kemungkinan memperalat gereja untuk meraih tujuannya dan menunjukkan loyalitasnya, dengan cara memberi kebebasan kepada Gereja untuk berkembang, yang sebelumnya telah ditindas dan dibinasakan oleh Kaisar Diolektianus (284- 305 M). Berkat dukungan Constantin inilah perkembangan gereja semakin kuat dan pesat. Sebaliknya dia mendapatkan keuntungan yang besar, karena wilayah sekitar Laut Tengah dipenuhi oleh Gereja, yang pemeluknya dapat dipergunakan untuk mendukungnya di medan perang. Bantuan pendeta merupakan factor yang sangat penting untuk menyatukan Eropa dan Timur Tengah di bawah kekuasaan Constantin. Karena rasa terima kasih kepada Gereja disatu sisi, dan ingin menyudutkan para pendeta kuil Yupiter di Roma yang tidak mau membantunya, pada sisi lainnya, dia mengajak Uskup Roma untuk membangun greja yang besar dan megah di kota Roma. Dari posisi terjepit di kota itu, agama Kristen kemudia diberi fasilitas-fasilitas yang luar biasa oleh Constantin. Di samping itu dia membiayai pembangunan gereja yang besar dan megah di bukit Zion, Yerusalem.

Walaupun dia telah memberikan bantuan besar dan masuk agama Kristen, tetapi dia belum pernah dibaptis, sebab pengaruh agama Paganisme yang menyembah dewa Yupiter dan dewa-dewi lainnya masih sangat dominan. Oleh karena itu Constantin bersikap menjaga keseimbangan, yang kadangkala dia menampakkan diri seakan-akan sebagai pemuja dewa itu. Sikap seperti itu berlangsung cukup lama sampai meledaknya pertentangan di tubuh Kristen, antara sekte Pauline Church (Gereja Paulus) yang bertuhan Trinitas dengan sekte Apostolic Church (Gereja Rasuli) yang menganut paham Unitarian.

Tokoh terkemuka sekte Unitarian waktu itu adalah Arius, salah seorang Dewan Gereja yang sangat terkenal dalam sejarah dunia Kristen. Dia lahir di Libya dan belajar di perguruan Antiokia yang dinina oleh Lucius. Ia merupakankekuatan baru bagi gereja rasuli yang menghidupkan dan mempertahankan ajaran Yesus yang murni, dengan semboyan ; "Ikutilah Yesus menurut yang diajarkan olehnya", serta menentang ajaran-ajaran Kristen yang diciptakan oleh Paulus. Keagungan nama Arius pada masa itu dapat dilihat dari namanya yang sampai sekarang disinonimkan dengan sekte Unitarianisme, yakni aliran yang meyakini bahwa satu-satunya Tuhan hanyalah Allah, dan Yesus adalah hamba dan utusan Allah.

Gereja Paulus menerima pukulan telak ari pihak Arius. Mereka mengakui, Arius bukan hanya seorang ahli perencana saja, melainkan juga sebagai orang yang jujur dan tidak pernah melakukan perbuatan tercela. Pada saat Tradisi Lisan (oral tradition) yang mempertahankan ajaran Yesus  mulai lumpuh, dibarengi dengan pemahaman Tradisi Tulisan semakin menyimpang jauh, maka arius tampil dengan segala keberanian dan kegigihannya mempertahankan ajaran Yesus yang telah disampaikan oleh para muridnya secara murni, serta menentang persekutuan pihak gereja dengan kaisar Constantin.

Arius adalah murid Lucian yang paling keras mengecam gereja Paulus. Oleh karena dia selalu diincar pembunuhan oleh aliran Trinitas. Arius menyadari akan bahaya yang mengancamjiwanya. Walaupun riwayat hidup masa mudanya tidak begitu jelas, tetapi dia tercatat menjadi tokoh gereja Becaulis Iskandariah.

Sampai pada masa Konsili Nicea tahun 325 M, perbedaan keyakinan di kalangan Kristen sangat beragam. Karena kepercayaan di kalangan Kristen sangat beragam. Karena kepercayaan berdasarkan kemauan dan pilihan masing-masing individu. Sebelum gereja mendapatkan kebebasan dari imperium Romawi, perbedaan keyakinan itu menimbulkan pertentangan sengit, yang pada akhirnya mengakibatkan pertikaian antar kelompok Kristen. Bahkan sering terjadi penangkapan, penyiksaan, malah pembunuhan gelap.

Ketika Constantin menjalin aliansi dengan gereja, terjadilah perubahan dramatis. Meskipun waktu itu Constantin masih menjabat kepala negara yang penduduknya mayoritas menganut Paganisme, tetapi secara terbuka memberi bantuan kepada gereja, yang pada masa itu mungkin perbedaan antara Pauline Church dengan Apostolic Church belum begitu tajam. Dengan demikian, agama Kristen memperoleh kedudukan baru di bawah naungan kaisar Romawi. Bagi kebanyakan orang, perkembangan Kristen seperti ini menimbulkan masalah politik. Sebagian orang yang dulunya menentang agama itu, berbalik mendukungnya karena mendapat tekanan dari pemerintah. Oleh karena itu mereka memeluk agama Kristen bukan karena panggilan hati nuraninya, melainkan karena tujuan-tujuan tertentu. Perubahan situasi itu sangat menguntungkanpihak Kristen. Gereja Paulus dan Gereja Rasuli masing-masing berkembang pesat ke seluruh wilayah imperium Romawi, mengakibatkan pertentangan kedua sekte itu semakin tajam di setiap daerah.

Constantin yang pada waktu itu masih belum memahami agama Kristen, hanya ingin mendapatkan keuntungan politis bila tercipta kesatuan gereja yang tunduk padanya, dan berpusat di Roma, bukan Yerusalem. Ketika para jemaat gereja Rasuli (Apostolic Church) menolak untuk memenuhi keinginan kaisar itu, Constantin berusaha melakukan tekanan-tekanan terhadap mereka. Tetapi setiap tekanan itu tidak mendatangkan hasil yang diharapkan. Para jemaat gereja Rasuli yang menganut faham Unitarian itu tetap menolak untuk tunduk kepada Uskup Roma.

Pertentangan semakin tajam mengenai pokok-pokok keyakinan di dalam agama Kristen. Sementara itu doktrin Trinitas telah diterima sepenuhnya oleh pihak-pihak tertentu dalam dunia Kristen. Sedangkan pihak Donatus, Melitus, terutama Arius menentang doktrin tersebut. Setelah lebi dari dua abad, doktrin itu menjadi bahan perdebatan, tidak ada pihak yang bisa memberikan penjelasan dan penafsiran yang memuaskan. Karena banyak fihak yang menentangnya, semakin banyak membutuhkan penjelasan dan difinisi dogma itu. Pihak gereja harus memberikan difinisi tentang kodrat kemanusiaan dan kodrat ketuhanan Yesus. Serta memberikan penjelasan mengenai hubungan oknum yang satu dengan oknum lainnya dalam Trinitas. Gereja harus menunjukkan difinisi yang akurat mengenai hubungan ketuhanan Yesus dengan perawan Maria, ibunya. Karena setiap orang Kristen selalu dihadapkan pada sekian banyak problem dogma Trinitas, maka surat pertanyaan yang dikirim kepada pihak Paus di Roma semakin menggunung.

Surat jawaban dari Paus ternyata tidak bisa memberikan kepuasan bagi semua pihak. Arius tampil mengajukan tantangannya kepada pihak Paus untuk memberikan difinisi yang logis dan rasional mengenai doktrin Trinitas. Arius sendiri memberikan penjelasan sebagai berikut :
"Jika Yesus itu sebagai anak Tuhan, berarti Bapa (Allah) harus ada terlebih dahulu dari pada Yesus. Justru sebelum ada anak (Yesus), harus ada jarak waktu. Dalam jarak waktu itu sang anak belum ada. Dengan demikian sudah pasti, bahwa anak (Yesus) itu dicipta oleh Allah dari esensi yang sebelumnya tidak ada. Oleh karena itu Yesus tidak sama dengan Bapa (Allah)".

Kalangan gereja Trinitas merasa terjungkal. Patriarch Alexander mengundang dewan gereja untuk mempersoalkan pendapat Arius itu. Sekitar seratus uskup dari Mesir dan Libya menghadiri undangan itu untuk meminta pertanggung jawaban dari Arius. Untuk mempertahankan keyakinannya, Arius mengajukan argumentasi yang tidak bisa dibantah sebagai berikut :
"Ada suatu tempo, yang di dalam tempo waktu itu Yesus belum ada, sedang Allah bersifat Maha Dulu dan Maha Abadi. Karena Yesus adalah makhluk Allah, maka dia bersifat fana (tidak kekal), dan sudah tentu tidak memiliki sifat abadi. Karena Yesus itu makhluk, maka dia termasuk obyek bagi perubahan seperti makhluk berakal lainnya. Karena hanya Allah saja yang tidak berubah, maka Yesus bukanlah oknum Tuhan"

Disamping menggunakan logika, dia pun mengukuhkan argumentasinya dengan mengutip ayat-ayat Alkitab untuk membantah doktrin Trinistas seperti : "Jika Yesus sendiri telah mengatakan : "Bapa lebih besar dari pada aku" (Matius 14:28), bagaimana kita bisa percaya bahwa Allah dan Yesus itu sama". Kepercayaan seperti itu sangat bertentangan dengan sabda Yesus sendiri di dalam kitab suci"

Pendapat Arius ini tidak bisa dibantah oleh semua uskup yang hadir pada siding itu. Tetapi Patriarch Alexander, dengan menggunakan kekuatan jabatannya, menjatuhkan vonis "Hukuman Pengucilan Gereja" terhadap Arius.

Dalam tradisi gereja, siapa yang mendapat hokum pengucilan itu, tumpahan darahnya menjadi halal. Dan pembunuhnya akan mendapatkan surga, karena telah berjasa membasmi pembawa ajaran sesat !!. Tetapi Arius mempunyai banyak pengikut yang pengaruhnya sangat luas, dan tidak dapat dianggap enteng oleh pihak gereja Trinitas, apalagi para uskup Wilayah Timur tidak membenarkan vonis Patriarch Alexander itu.

Pertentangan masalah keyakinan ini semakin memuncak. Alexander berada pada posisi yang terjepit, bahkan sangat kecewa karena para uskup wilayah timur mendukung Arius. Terutama Eusebius Nicomedia (mati 342 M) sahabat Arius yang sangat berpengaruh di istana Constantinopel, dan Eusebius Caesarea (260- 340 M) memberikan dukungan yang sangat besar kepada Arius. Dua orang ini dan Arius adalah murid Lucian. Pembunuhan gelap terhadap guru mereka, membuat hubungan ketiga murid itu semakin erat.
Sampai sekarang kita bisa melihat surat Arius yang dikirim kepada Eusebius Constantinopel, setelah dia dijatuhi vonis hukuman pengucilan dari Alexander. Diantara surat itu berbunyi :? Kami dihukum karena menyatakan, Yesus itu mempunyai permulaan, sedangkan Allah tidak mempunyai permulaan"

Catatan mengenai pertentangan tajam waktu itu, sangat sedikit sekali yang bisa kita jumpai. Surat-surat yang masih selamat, menunjukkan, Arius tabah mempertahankan ajaran Yesus yang murni dan yang bebas dari perubahan, dan sama sekali tidak menghendaki perpecahan dalam Kristen. Sedangkan kumpulan surat-surat Alexander memperlihatkan, penggunaan bahasa yang tidak sopan terhadap Arius dan para pendukungnya. Diantara surat-surat itu Alexander pernah menulis sebagai berikut : "Mereka sudah dikuasai iblis yang merasuk dalam diri mereka. Mereka adalah tukang sulap dan penipu yang cerdk merayu. Mereka kelompok penyamun yang hidup dalam persembunyian, yang siang malam mengutuki Kristus "mereka mendapatkan banyak pengikut dengan memperalat wanita tunasusila"

Surat yang bernada kasar itu membangkitkan kemarahan Eusebius. Beliau mengundang uskup-uskup wilayah timur untuk menjelaskan duduk persoalannya. Pertemuan para uskup itu menghasilkan keputusan untuk mengirim surat pada seluruh uskup wilayah timur dan barat, agar mendesak Patrirrch Alexander untuk mencabut hukuman yang dijatuhkan kepada Arius. Alexander mau mencabut vonisnya, asalkan Arius mau tunduk kepadanya. Syarat itu ditolak oleh Arius, dan ia pergi ke Palestina untuk membina jemaat Kristen di tempat iru. Alexander mengirimkan surat kecaman terhadap Arius dan Eusebius kepada seluruh pelayan-pelayan gereja Katolik. Alexander menuduh, Eusebius mendukung Arius bukan karena keyakinan yang dianut oleh Arius, melainkan disebabkan oleh kepentingan ambisius.
Kaisar Constantin melihat situasi dalam Kristen semakin memburuk. Dia terpaksa turun tangan dengan mengirimkan surat kepada kedua pihak. Kaisar itu sangat mengharapkan kesatuan pendapat dalam agama. Karena hal itu akan menjamin stabilitas daerah yang dikuasainya. Dia meminta keduanya melupakan masalah yang dipertentangkan.

Sementara itu terjadi persengketaan antara Constantin dengan saudara iparnya, Lucianus, yang menguasai wilayah Tracia. Dalam pertempuran tahun 324 M. Lucianus tewas. Karena dia termasuk pendukung Arius, kematiannya mengakibatkan posisi Arius mengalami kemunduran. Sekalipun Constantin memenangkan peperangan, tetapi dia tidak mampu membendung kerusuhan yang melanda beberapa wilayah Romawi. Kaisar tidak mempunyai jalan lain, kecuali dengan cara mengundang seluruh uskup untuk menyelesaikan persoalan rumit itu. Posisi dirinya yang masih menganut faham Paganisme, bisa menguntungkan dia, karena tidak termasuk pengikut salah satu sekte Kristen, dan bisa menjadi pemimpin sidang dan penengah yang tidak memihak. Constantin direstui oleh para uskup untuk menjadi pemimpin sidang, karena tidak ada pihak yang menyetujui sekte lain memimpin sidang itu. Sidang para uskup tahun 325 Masehi yang dipimpin oleh Constantin itu terkenal dengan sebutan Konsili Nicea.

Anggota siding gereja sedunia yang pertama kali kebanyakan terdiri dari para uskup yang masih lugu, jujur dan berpegang teguh pada keyakinan yang dianutnya. Di saat itulah secara mendadak mereka harus berhadapan dengan tokoh-tokoh yang menguasai filsafat Yunani. Sehingga mereka tidak bisa memahami ungkapan-ungkapan filosofis yang didengarnya. Sebaliknya, mereka kehilangan kemampuan untuk mengungkapkan pendapatnya, apalagi harus menghadapi argumentasi pihak lain yang berdasarkan logika. Oleh karena itu, mereka harus memilih salah satu dari dua pilihan, bertahan pada keyakinannya secara diam-diam, atau menyetujui apa saja yang diputuskan oleh pemimpin siding.

Wakil-wakil dari pihak gereja Paulus (Trinitas) yang mempertahankan Tiga Oknum, ternyata mereka mampu menunjukkan Dua Oknum, yakni Bapa Allah dan Anak (Yesus). Mereka tidak berdaya untuk mencari dalil dari Alkitab bahwa Roh Kudus itu adalah salah satu dari oknum Tuhan.
Para uskup murid Lucian seperti Arius, dengan mudah menyudutkan pihak gereja Paulus dari masalah satu ke persoalan yang lain dalam Trinitas. Pihak Unitarian mengakui, di dalam Alkitab, Yesus memanggil Allah dengan kata 'Bapa" dan menyebut dirinya dengan kata "Anak", tetapi mereka menunjukkan kepada lawannya mengenai sabda Yesus yang berbunyi : "Dan janganlah kamu memanggil Bapa kepada seorang pun di dunia ini, karena satu saja Bapa kamu, yaitu yang ada di Sorga" (Matius 23:9)
Dengan demikian oknum anak itu bukan hanya satu, bukan Yesus saja, melainkan berjuta-juta manusia!!.

Pihak Trinitian tidak mampu mematahkan argumentasi pihak Unitarian, sebab kepercayaan terhadap doktrin Trinitas yang diyakini oleh mereka tidak berdasarkan pada kitab Injil. Dengan susah payah mereka berusaha ingin membuktikan bahwa Bibel telah menyatakan "Yesus itu bayangan Allah yang Maha Benar". Pihak Unitarian menjawab : "Kita sebagai manusia adalah bayangan dan kemegahan Tuhan. Jika dikatakan bahwa bayangan Allah adalah Tuhan, berarti seluruh manusia itu adalah Tuhan !!!"
Perdebatan dalam siding semakin meruncing, dan semua pihak merasa pesimis terhadap hasil siding itu. Pada akhirnya masing-masing pihak saling mengharapkan dukungan kaisar yang memegang keputusan akhir. Constantia adik kaisar Constantin adalah penganut faham Unitarian, memberitahu Eusebius Nicodemia bahwa kaisar ingin mempersatukan gereja. Karena perpecahan akan membahayakan kekaisaran. Jika tidak tercapai persetujuan dan kesamaan keyakinan, mungkin kaisar akan kehilangan kesabaran dan menarik bantuannya kepada gereja, yang akan mengakibatkan keadaan Kristen lebih memprihatinkan dari pada sebelumnya.
Eusebius berunding dengan Arius bersama sahabat lainnya, dan mengambil kebulatan tekad untuk mempertahankan keyakinannya, serta menolak doktrik Trinitas yang mungkin akan mendapatkan suara mayoritas dalam Konsili Nicea itu.
Dukungan Constantin terhadap gereja Paulus akan menambah kekuasaan gereja, dan akan mampu mengakhiri gereja rasuli (Unitarian) di Afrika Utara dengan segala bentuk kekerasan. Untuk mendapatkan dukungan itu, gereja Paulus menyetujui perubahan-perubahan pada agama Kristen. Karena pemujaan kepada Dewa Matahari sudah menjadi tradisi bangsa Romawi pada waktu itu, dan kaisarnya dipandang sebagai perwujudan dari dewa matahari, maka gereja Paulus menyusun rumusan sebagai berikut:

1. Hari Minggu (hari Dewa Matahari) bangsa Romawi dijadikan hari Sabat bagi agama Kristen.
2. Hari kelahiran Dewa Matahari tanggal 25 Desember dijadikan hari kelahiran Yesus.
3. Lambang Dewa Matahari, Salib Sinar, dijadikan lambing agama Kristen.
4. Untuk menyatukan upacara ritual bagi Dewa Matahari dan Yesus, patung Dewa Matahari pada salib diganti dengan patung Yesus.
Kaisar merasa puas, karena jurang perbedaan antara agama Kristen dengan agama Pagan yang dianut oleh bangsa Romawi bisa diakhiri. Akhirnya Trinitas itu diterima dengan suara terbanyak sebagai keyakinan resmi dalam agama Kristen. Pengertian Keesaan Tuhan dalam bahasa Yesus telah berubah maknanya setelah disalin dalam bahasa filsafat Neo-Platonisme yang dikenal dengan Mystic Trinity. Setelah perubahan pengertian keesaan Tuhan diterima oleh suara terbanyak, langkah perumusan ajaran Kristen lkainnya semakin jauh menyimpang dari ajaran Yesus. Rumusan Credo Nicea yang dikenal sampai saat ini adalah rumusan yang ditanda tangani oleh peserta konsili itu, dengan mendapatkan dukungan kaisar Constantin.
Karena pihak Arius tidak mau mengakui keputusan konsili itu, maka diumumkan Anathema (kutukan) terhadap ajaran Arius, sebagai berikut :
"Bagi orang yang berkata : "Ada jarak waktu dimana Yesus belum ada. Sebelum dilahirkan, Yesus tidak ada. Yesus diciptakan dari ynag tidak ada. Anak (Yesus) berbeda zatnya dengan Allah. Yesus adalah obyek perubahan, maka Gereja Katolik menjatuhkan kutukan"

Setelah peserta konsili pulang ke daerahnya masing-masing, mereka terlibat kembali dalam perdebatan mengenai keputusan konsili itu. Pengikut Unitarian yang selalu menentang keputusan konsili itu ditangkapi, dan yang tak mau taubat untuk menerima doktrin Trinitas dijebloskan dan disiksa di penjara bawah tanah!!. Arius sendiri sejak tahun 325 M, telah dimasukkan ke dalam penjara bawah tabah di pulau kecil sekitar selat Bosporus. Walaupun begitu, perdebatan semakin meruncing di wilayah kekuasaan Romawi. Hanya Athanasius yang masih mematuhi keputusan tersebut, sedangkan para pendukungnya sendiri diliputi kebingungan menghadapi berbagai tantangan.

Sabinas uskup tertua di Thracia mengatakan, yang hadir dalam konsili Nicea itu adalah orang dungu yang bodoh. Keputusan Konsili itu hanya disahkan oleh orang-orang tolol yang tidak memiliki pengetahuan dalam masalah itu. Setelah konsili selesai, Patriarch Alexander mati tahun 328 M. Terjadilah perebutan jabatan keuskupan Iskandariah. Athanasius dipilih dan ditasbihkan menjadi uskup di daerah itu. Pemilihan itu menimbulkan kecaman keras, karena dilakukan dengan intimidasi dan tindakan kekerasan lainnya. Pengikut Arius mengadakan perlawanan terhadap Athanasius.
Cosntantina, saudara kaisar Constantin, menentang pembunuhan terhadap orang Kristen Unitarian, terutama menentang pembuangan Eusebius Nicomedia. Dia tetap mempertahankan bahwa Arius adalah pemimpin agama Kristen yang benar. Alkhirnya, Constantina berhasil membebaskan Eusebius agar kembali ke istana. Kembalinya Eusebius ini merupakan pukulan telak bagi kelompok Athanasius. Constantin semakin condong kepada Arius. Ketika mendapat laporan tentang kecaman masyarakat Kristen atas pemilihan Athanasius, dia memanggil uskup itu agar datang ke Constantinopel. Dengan berbagai alas an Athanasius tidak mau datang memenuhi panggilan itu. Pada tahun 335 M, ketika dilangsungkan konsili di kota Tyre untuk memperingati tiga puluh tahun pemerintahan kaisar Constantin, Athanasius diwajibkan untuk menghadirinya. Dalam konsili itu, dia dituduh telah melakukan kelaliman di wilayah keuskupannya. Karena suasana siding saat itu menyudutkan dirinya, maka dia segera keluar sebelum konsili menjatuhkan hukuman kutukan kepada dirinya. Para uskup kemudia melanjutkan siding di Yerusalem dan mengukuhkan kutukan terhadap Athanasius, serta menerima Arius kembali ke pangkuan gereja.

Constantin mengundang Arius dan Eusebius ke Constantinopel. Perdamaian antara Arius dan kaisar terjalin baik, dan para uskup menjatuhkan kutukan kepada Athanasius.
Arius diangkat menjadi Patriarch Constantinopel, tetapi jabatan itu tidak berlangsung lama, dia wafat secara mendadak pada tahun 336 M, karena makanannya diberi racun. Pihak gereja menganggapnya suatu keajaiban, tetapi pihak istana mencurigai peristiwa itu. Kaisar membentuk komisi untuk menyelidikinya. Athanasius terbukti sebagai otak pembunuhan tersebut dan dijatuhi kutukan !!.
Constantin yang perasaannya sangat terguncang atas kematian Arius itu, dibawah bimbingan Constantina, akhirnya dia memeluk agama Kristen Unitarian, dan dibaptis oleh Eusebius Nicomedia. Pada tahun 377 M, kaisar Romawi itu meninggal dunia dengan membawa keyakinan bahwa Allah satu-satunya Tuhan, dan Yesus adalah manusia biasa utusan Allah.
Arius memiliki peranan penting dalam sejarah Kristen. Bukan hanya karena jasanya yang berhasil menarik kaisar Constantin memeluk agama Kristen, tetapi juga karena mewakili orang-orang yang tabah mempertahankan ajaran Yesus yang murni. Di saat itu ajaran Yesus tercampu aduk dengan kepercayaan-kepercayaan pagan dan politeisme, sehingga ajaran Kristen yang asli dan yang palsu semakin kabur. Maka Arius dengan segala keberaniannya dan ketabahan hatinya, tampil mempertahankan kemurnian ajaran Yesus.

Pada hakikatnya agama samawi telah mengajarkan keesaan Tuhan. Tetapi perkembangan berikutnya telah menyeret pengikutnya ke dalam kemerosotan Tauhid yang mengakibatkan mereka melanggar batas-batas agama. Kondisi keimanan mereka semakin memburuk, yang pada akhirnya mereka terperosok dalam keyakinan Politeisme.

Kisah tersebut diatas semakin meyakinkan kita bahwa ajaran Islamlah yang tetap memegang teguh agama Tauhid, tiada Tuhan selain Allah yang layak disembah adapun Nabi-nabi mulai dari Adam, Ibrahim ..Nuh Isa dan Muhammad adalah utusannya. Mereka diutus untuk menyampaikan risalahnya kepada umat manusia, agar manusia mengenal jalan lebar dan lurus yang ditunjukkanNya agar umat manusia mempunyai bekal yang cukup untuk kembali kepadaNya bila saatnya telah tiba. !!

 Encypaedia Britannica 2002

ISLAM MELINDUNGI KESUCIAN WANITA




Oleh
Prof. Dr. Abdur Razaq bin Abdul Muhsin Al 'Abbad Al Badr



Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

فَاتَّقُوا اللَّهَ فِي النِّسَاءِ فَإِنَّكُمْ أَخَذْتُمُوهُنَّ بِأَمَانِ اللَّهِ وَاسْتَحْلَلْتُمْ فُرُوجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللَّهِ وَلَكُمْ عَلَيْهِنَّ أَنْ لَا يُوطِئْنَ فُرُشَكُمْ أَحَدًا تَكْرَهُونَهُ فَإِنْ فَعَلْنَ ذَلِكَ فَاضْرِبُوهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ وَلَهُنَّ عَلَيْكُمْ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ. أخرجه مسلم : 1218

"Bertakwalah kalian kepada Allah (dalam menangani) istri-istri. Sesungguhnya kalian mengambil mereka dengan rasa aman dari Allah, menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah. Hak kalian atas mereka, (ialah) mereka tidak boleh memasukkan ke ranjang kalian seseorang yang kalian benci. Jika mereka melakukannya, maka pukullah mereka dengan pukulan yang tidak menyakitkan. Bagi mereka (yang menjadi kewajiban) atas kalian memberi rezki dan sandang bagi mereka dengan sepantasnya". [HR Muslim, 1218]

Agama Islam yang hanif, dengan arahan-arahan yang lurus serta petunjuk-petunjuknya yang penuh hikmah, memelihara wanita, melindungi kemuliaan dan martabatnya. Juga menjamin terwujudnya kemuliaan dan kebahagiaanya.

Islam telah membuka jalan bagi wanita untuk meraih nikmatnya kehidupan, jauh dari suasana yang meragukan dan fitnah, serta (jauh) dari kejelekan dan kerusakan. Ajaran-ajaran Islam merupakan katup pengaman tidak hanya bagi diri wanita, tetapi bersifat menyeluruh untuk masyarakat, supaya tidak terjerat kejelekan dan fitnah. Dan Islam berfungsi untuk mencegah dari musibah dan prahara yang bakal menimpa.

Apabila rambu-rambu Islam yang berkaitan dengan wanita telah lenyap dari tatanan masyarakat, maka akan timbul kerusakan, keburukan dan bahaya datang silih berganti. Fakta sejarah telah menjadi saksi. Barangsiapa yang mencermati sejarah sepanjang zaman, akan menyimpulkan bahwa faktor yang sangat berpengaruh bagi kehancuran sebuah peradaban, hancurnya komunitas, kemerosotan moral, menjamurnya tindakan amoral dan keruntuhan nilai-nilai luhur, serta meluasnya tindakan kriminal, adalah terlepasnya wanita dari ajaran-ajaran agama yang lurus serta pengarahan-pengarahannya yang penuh bijak, bimbingannya yang berkah.

Kewajiban wanita muslimah, adalah menerima segala pengajaran Islam dengan dada yang lapang, hati yang jernih, penerapan dan pengamalan yang baik, agar ia dapat hidup dengan bahagia, memenangkan ridha Rabbnya dan kebahagiaan duniawi dan ukharawi.

Kewajiban para penanggung jawab wanita agar mereka serius dalam memperhatikan dan membina mereka dengan adab-adab Islam, dan menjaga hak-hak pribadi mereka serta memuliakan dan berbuat baik kepada mereka sebagai bentuk ketaatan kepada Allah dan pencarian pahala dan bentuk realisasi takwa kepada Allah. Allah lah tempat memohon pertolongan, tidak ada Rabb selainnya. Wala haula wala quwwata illa billah.

[Khuthab wa Mawa'idh min Hajjati al Wada', halaman 33-34, Cet. I. Th. 1426 – 2005].


KONTRADIKSI PEMANDANGAN ANTARA KAUM PRIA DAN WANITA

Oleh
Syaikh Abdul Muhsin Bin Hamd Al-‘Abbad Al-Badr


Belakangan ini, telah terjadi kerancuan timbangan antara pria dan wanita. Kaum pria menyerupai wanita, dan sebaliknya, kaum wanita menyerupai kaum pria.
Disebutkan dalam Shahîh al-Bukhâri, dari Ibnu 'Abbâs Radhiyallahu 'anhuma, ia berkata:

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ n الْمُتَشَبِّهِينَ مِنْ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنْ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ

"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melaknat laki-laki yang menyerupai wanita dan kaum wanita yang menyerupai laki-laki".

Adapun pada masa sekarang ini, telah terjadi peristiwa yang tidak pernah terjadi pada jaman Jahiliyah sekalipun. Yaitu, munculnya gejala tabarruj (pamer kecantikan) kaum wanita yang sangat memprihatinkan. Bahkan di banyak negara Islam, kaum wanita di pasar-pasar dan jalanan umum menampakkan kepala, leher, tangan, lengan, betis, dan bahkan paha mereka. Sebaliknya, kaum lelaki menjulurkan pakaiannya sampai menutup mata kaki. Padahal Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda:

مَا أَسْفَلُ مِنَ الْكَعْبَيْنِ مِنَ الْإِزَارِ فَفِيْ النَّارِ

"Apa yang di bawah mata kaki dari pakaian (tempatnya) di neraka". [HR al-Bukhâri, 5787].

Dalam hadits lain, Abu Dzarr Radhiyallahu 'anhu meriwayatkan, Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

ثَلَاثَةٌ لَا يُكَلِّمُهُمْ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَا يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلَا يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ قَالَ فَقَرَأَهَا رَسُولُ اللَّهِ ثَلَاثَ مِرَارًا قَالَ أَبُو ذَرٍّ خَابُوا وَخَسِرُوا مَنْ هُمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الْمُسْبِلُ وَالْمَنَّانُ وَالْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ

"Ada tiga golongan yang Allah tidak mengajak bicara mereka pada hari Kiamat, Dia tidak melihat mereka dan tidak mensucikan mereka serta bagi mereka adzab yang pedih". Abu Dzarr berkata: "Rasulullah n mengucapkannya sebanyak tiga kali," kemudian Abu Dzarr berkata, "Sungguh, mereka telah mengalami kegagalan dan kerugian! Siapa mereka itu, wahai Rasulullah?" Rasulullah menjawab: "Seorang (lelaki) yang menjulurkan pakaiannya melebihi mata kaki, orang yang mengungkit-ungkit pemberiannya, dan orang yang ingin melariskan barangnya dengan sumpah palsu". [HR Muslim, 106].

Kaum laki-laki dilarang menjulurkan pakaiannya di bawah mata kaki, namun, ternyata mereka menjulurkan pakaiannya melebihi mata kakinya. Sedangkan di sisi lain, para wanita, mereka diperintahkan untuk menutup aurat secara keseluruhan (berhijab); akan tetapi, ternyata mereka justru memamerkan aurat dan keindahan fisiknya.

Dalam hal ini, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah bersabda:

"Tiga golongan yang tidak akan masuk surga: "Seseorang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, dayyuts (seorang lelaki yang tidak gusar atas kemungkaran yang ada pada keluarganya), dan wanita yang menyerupai lelaki". [Diriwayatkan oleh al-Hâkim (1/72), sekaligus menshahîhkannya, dan disepakati oleh adz-Dzahabi].

Wallahul Musta'an.

[Diadaptasi dari kitab Rasaail, Syaikh 'Abdul-Muhsin al-'Abbâd, hlm. 425, dengan terjemahan bebas].

KECEMBURUAN NABI SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM TERHADAP ISTERI-ISTERINYA


Oleh
Dr. Muhammad bin Musa Alu Nashr


Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam sangat cemburu kepada isteri-isterinya. Sabdanya:

إَِّنمَآ جُعِلَ اْلآِسْـِتذَانُ ِمنْ أَجِْل البَصَرِ

"Sesungguhnya diadakannya permintaan idzin itu disebabkan penglihatan".[1]

Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam menyuruh pengunjung (seseorang yang bertamu, Red), apabila telah mengetuk pintu agar tidak berdiri di depan pintu[2]. Beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melihat seseorang yang sedang mengintip di pintu. Beliau pun bersabda: "Jikalau aku melihatmu, akan aku tusuk matamu dengan ini". Yakni beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam mempunyai mudrah, seperti sisir untuk menggaruk kepalanya. Sabda beliau juga: "Jika ada seseorang mengintip orang lain dari lubang, kemudian orang itu menusuk matanya, maka tidak mengapa baginya".

Akan tetapi, cemburu beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah berlebihan hingga sampai derajat berburuk sangka, bahkan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang hal itu.

Cemburu merupakan sebuah fitrah yang Allah ciptakan untuk manusia. Akan tetapi, yang aneh pada zaman sekarang, kita tidak mendapatkan kecemburuan pada diri para suami, kecuali orang-orang yang dirahmati Allah.

Kecemburuan merupakan fitrah yang Allah jadikan kepada semua makhluk-Nya, sampai-sampai hewan pun (mempunyai rasa cemburu), kecuali binatang babi. Binatang babi ini, satu-satunya hewan yang tidak cemburu terhadap pasangannya. Maka tidak aneh, jika orang-orang kafir pemakan daging babi tersebut tidak mempunyai rasa cemburu terhadap isteri-isteri mereka, karena tabiat mereka serupa dengan tabiat babi, disebabkan mereka banyak makan daging babi. Kalaulah tidak ada pada babi kecuali sifat tersebut, maka sudah cukup mengharamkan memakannya. Dan babi itu najis, suka makan najis.

[Sumber: An-Nabi fi Baitihi, Dr. Muhammad bin Musa Alu Nashr]

Hukum Pancung dalam pandangan Fiqh/Fiqih Islam(studi kasus Ruyati)

Jun 212011
pancung
Tanya:
Baru-baru ini mencuat berita pemancungan atas seorang TKW asal Indonesia di Arab Saudi bernama Ruyati karena terbukti telah membunuh majikan perempuannya. Benarkah yang demikian itu adalah pelaksanaan hukuman qishash yang benar dalam Islam? Jika tidak, seharusnya bagaimana?
Jawab:
Syari’at Islam mengatur hukuman atas kejahatan terhadap fisik yang disebut dengan hukum Jinayat. Diantaranya ada kejahatan terhadap fisik yang dihukum qishash (hukuman serupa dengan kejahatan yang dilakukan) seperti kejahatan mematahkan gigi dan pembunuhan (jika keluarga korban tidak memaafkan), dan ada pula yang tidak dihukum qishash melainkan dengan membayar diyat (tebusan sebesar 100 onta atau 1000 dinar) seperti kejahatan memotong anggota tubuh selain gigi dengan ketentuan-ketentuan yang ada.
Hukum Qishash pada pembunuhan ditetapkan oleh Allah swt sebagai hifzh an-nafs (menjaga jiwa), sebagaimana firman-Nya:
وَلَكُمْ فِي الْقِصَاصِ حَيَاةٌ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ [البقرة/179]
“dan dalam qishaash itu ada (jaminan kelangsungan) hidup bagimu, Hai orang-orang yang berakal, supaya kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqoroh [2]: 179)
Artinya, penerapan hukuman qishash bagi siapa-siapa yang melukai dan membunuh orang lain akan berdampak menjaga keamanan setiap jiwa yang berada di bawah naungan hukum Islam ini. Seseorang tidak bisa dengan sesuka-hatinya melukai atau membunuh sesamanya karena berkonsekwensi akan dihukum qishash, sebab hukuman tersebut memiliki aspek zawâjir (menimbulkan aspek jera) dimana pelaksanaannya dilakukan di hadapan umum, selain juga memiliki aspek jawâbir (mengampuni si pelaku dari hukuman di akhirat), aspek terakhir ini yang tidak dimiliki oleh hukum manapun selain hukum Islam. Berdasarkan sabda Nabi saw:
عن عبادة بن الصامت قال كنا مع رسول الله صلى الله عليه وسلم في مجلس فقال تبايعوني على أن لا تشركوا بالله شيئا ولا تزنوا ولا تسرقوا ولا تقتلوا النفس التي حرم الله إلا بالحق فمن وفى منكم فأجره على الله ومن أصاب شيئا من ذلك فعوقب به فهو كفارة له ومن أصاب شيئا من ذلك فستره الله عليه فأمره إلى الله إن شاء عفا عنه وإن شاء عذبه . (رواه البخاري ومسلم واللفظ لمسلم)
Dari Ubadah bin Shamit ra, beliau berkata: suatu ketika kami bersama Rasulullah saw dalam sebuah majlis, kemudian Beliau bersabda: “berbai’atlah kalian kepadaku untuk tidak menyekutukan Allah swt dengan suatu apa pun, tidak berzina, tidak mencuri, tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah swt kecuali dengan (jalan yang) benar. Siapa diantara kalian yang memenuhinya maka pahalanya dari Allah swt, dan siapa yang melanggarnya kemudian dihukum (di dunia) maka hukuman tersebut sebagai tebusan baginya (untuk hukuman di akhirat). Dan siapa yang melanggarnya kemudian Allah tutupi (dari hukuman di dunia), maka keputusannya di tangan Allah swt, jika Dia menghendaki akan mengampuninya, dan jika menghendaki akan menghukumnya.” (HR. Al-Bukhori dan Muslim, dengan lafazh milik Muslim)
Hukuman qishash ini berperan sebagai pelengkap dari larangan Allah swt untuk membunuh sesama muslim, misalnya di dalam firman-Nya:
وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَهًا آَخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَلِكَ يَلْقَ أَثَامًا * يُضَاعَفْ لَهُ الْعَذَابُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَيَخْلُدْ فِيهِ مُهَانًا * إِلَّا مَنْ تَابَ وَآَمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا * وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَابًا [الفرقان/68-71]
“dan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya Dia mendapat (pembalasan) dosa(nya). (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan Dia akan kekal dalam azab itu, dalam Keadaan terhina. kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; Maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, Maka Sesungguhnya Dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya.” (QS. Al-Furqon [25]: 68-71)
Hanya saja hukuman qishash tersebut tidak bisa dilakukan secara sembarangan, melainkan harus memperhatikan ketentuan-ketentuan berikut:
1. Kepastian pelaku pembunuhan
Hal ini bisa diperoleh dari persaksian dua orang laki-laki yang meyakinkan dan tidak diingkari oleh terdakwa, atau dengan pengakuan oleh terdakwa sendiri yang tidak dalam kondisi mabuk, gila, atau dibawah tekanan orang lain. Mengingat prinsip penjatuhan sanksi dalam Islam adalah:
عن عائشة قالت قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ادرءوا الحدود عن المسلمين ما استطعتم فإن كان له مخرج فخلوا سبيله فإن الإمام أن يخطئ في العفو خير من أن يخطئ في العقوبة (رواه الترمذي والبيهقي)
Dari Aisyah ra berkata, Rasulullah saw bersabda: “hindarkanlah oleh kalian hukuman hudud dari kaum muslimin sebisa mungkin, jika ada suatu peluang baginya (untuk bebas) maka bebaskanlah ia, (karena) sungguh seorang Imam/Khalifah salah dalam memaafkan itu lebih baik daripada salah dalam menghukum.” (HR. Turmudzi dan Al-Baihaqi)
Adapun jika terdakwa mengingkari kesaksian dua saksi tersebut tadi, maka bagi terdakwa untuk bersumpah atas pengingkarannya tersebut.
عن عمرو بن شعيب عن أبيه عن جده أن النبي صلى الله عليه وسلم قال في خطبته البينة على المدعي واليمين على المدعى عليه . (رواه الترمذي)
Dari Amru bin Syu’aib, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa Rasulullah saw pernah berkata dalam sebuah khuthbahnya: “atas pendakwa untuk mendatangkan bayyinah (saksi), dan atas terdakwa untuk bersumpah (jika mengingkari dakwaan atas dirinya).” (HR. At-Turmudzi)
2. Keluarga yang tidak memaafkan
Jika keluarga memaafkan, maka hukuman qishash tidak boleh dilaksanakan, melainkan diganti dengan pembayaran diyat yang dilakukan oleh pelaku kepada keluarga korban. Namun jika keluarga korban tidak memaafkan, maka hukuman tidak disegerakan akan tetapi diulur untuk beberapa waktu sesuai pendapat hakim/qadhi, jika saja dengan penguluran tersebut keluarga korban berubah pikiran untuk memaafkan, karena mereka memiliki hak untuk itu. Allah swt berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِصَاصُ فِي الْقَتْلَى الْحُرُّ بِالْحُرِّ وَالْعَبْدُ بِالْعَبْدِ وَالْأُنْثَى بِالْأُنْثَى فَمَنْ عُفِيَ لَهُ مِنْ أَخِيهِ شَيْءٌ فَاتِّبَاعٌ بِالْمَعْرُوفِ وَأَدَاءٌ إِلَيْهِ بِإِحْسَانٍ ذَلِكَ تَخْفِيفٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَرَحْمَةٌ فَمَنِ اعْتَدَى بَعْدَ ذَلِكَ فَلَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ [البقرة/178]
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka Barangsiapa yang mendapat suatu pema’afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema’afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma’af) membayar (diat) kepada yang memberi ma’af dengan cara yang baik (pula). yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka baginya siksa yang sangat pedih.” (QS. Al-Baqoroh [2]: 178)
Artinya, qishash tidak dilakukan bila yang membunuh mendapat maaf dari ahli waris yang terbunuh. Yaitu dengan membayar diyat. Pembayaran diyat hendaknya diminta dengan baik (misal tidak memaksa), dan pelaku hendaklah membayarnya juga dengan baik (misal tidak menangguh-nangguhkannya). Bila ahli waris si korban sesudah Tuhan menjelaskan hukum-hukum ini tetap membunuh si pembunuh setelah menerima diyat, Maka terhadapnya di dunia diambil qishaash dan di akhirat Dia mendapat siksa yang pedih.
3. Keputusan ditetapkan oleh hakim atau qadhi yang syar’i
Penerapan hukuman qishash sebagaimana hudud, harus berdasarkan keputusan peradilan yang syar’i, tidak boleh dilakukan secara parsial atau sembarangan. Peradilan yang syar’i adalah jika yang memutuskan hukuman adalah seorang Khalifah atau Imam di mahkamah. Hal ini sudah maklum di kalangan ‘ulama. Imam Fakhruddin Ar-Razi (w. 606 H) menyatakan dalam kitab beliau Mafâtîh Al-Ghayb fî At-Tafsîr:
« وَأَجْمَعَتِ الْأُمَّةُ عَلَى أَنَّهُ لَيْسَ لِآحَادِ الرَّعِيَّةِ إِقَامَةُ الْحُدُوْدِ عَلَى الْجُنَاةِ بَلْ أَجْمَعُوْا عَلَى أَنَّهُ لاَ يَجُوْزُ إِقَامَةُ الْحُدُوْدِ عَلَى الْأَحْرَارِ الْجُنَاةِ إِلاَّ لِلْإِمَامِ ، فَلَمَّا كَانَ هَذَا التَّكْلِيْفُ تَكْلِيْفاً جَازِماً وَلاَ يُمْكِنُ الْخُرُوْجَ عَنْ عُهْدَةِ هَذَا التَّكْلِيْفِ إِلاَّ عِنْدَ وُجُوْدِ الْإِمَامِ وَمَا لَا يَتَأَتَّى الْوَاجِبُ إِلاَّ بِهِ وَكاَنَ مَقْدُوْراً لِلْمُكَلَّفِ فَهُوَ وَاجِبٌ فَلَزِمَ الْقَطْعُ بِوُجُوْبِ نَصْبِ الإِمَامِ »
“Umat Islam telah bersepakat bahwa tidak ada seorang pun rakyat yang boleh menerapkan Hudud terhadap para penjahat, bahkan mereka juga bersepakat bahwa penerapan Hudud terhadap para penjahat merdeka tidak boleh dilakukan kecuali atas wewenang Imam/Khalifah. Maka, ketika taklif ini (penerapan Hudud) bersifat pasti/harus dan tiada jalan keluar dari taklif tersebut selain dengan keberadaan Imam, mengingat sesuatu yang kewajiban tidak terlaksana tanpanya sedangkan ia dimampui oleh mukallaf hukumnya adalah wajib, maka itu mengharuskan secara pasti wajibnya mengangkat Imam/Khalifah.” (Mafâtîh Al-Ghayb fî At-Tafsîr, vol 11, hlm 181)
Atau boleh ditetapkan oleh qodhi (hakim) yang diangkat dan diberi kewenangan oleh Khalifah, pengangkatan ini adalah syarat sah peradilannya. Artinya, tanpa pengangkatan oleh Khalifah seseorang tidak bisa metahbiskan dirinya sebagai qodhi, dan keputusannya tidak sah, tidak ada perbedaan ulama dalam hal ini. Dikatakan oleh Ibn Rusyd dalam kitab Bidayah Al-Mujtahid sebagai berikut.
ولا خلاف في جواز حكم الإمام الأعظم وتوليته للقاضي شرط في صحة قضائه لا خلاف أعرف فيه
“dan tidak ada perbedaan ulama terkait bolehnya peradilan (secara langsung) oleh Al-Imam Al-A’zham (sebutan lain Khalifah), dan pengangkatannya atas qodhi merupakan syarat bagi sahnya peradilannya. Tidak ada perbedaan pendapat yang aku ketahui di dalamnya.” (Ibn Rusyd, Bidayah Al-Mujtahid, vol II, hlm 461)
Sampai di sini bisa dipahami bahwa penerapan hukuman qishash hanya bisa dilaksanakan dalam sistem pemerintahan Islam atau Khilafah, karena satu-satunya yang memiliki kewenangan adalah khalifah, baik dilakukan sendiri atau mengangkat qadhi untuk membantunya. Oleh karenanya, qodhi yang diankat oleh selain khalifah pada hakikatnya bukan qodhi yang syar’i, dan keputusan hukumnya tidak sah untuk dijalankan.
Pada point inilah, terbukti bahwa peradilan yang berlangsung di Arab Saudi bukan peradilan yang sah menurut syara’. Karena qadhi yang ada bukan qadhi yang syari’i yang sah peradilannya, meskipun yang mereka gunakan adalah hukum Islam. Sebagaimana rakyat biasa yang tidak sah hukumnya menerapkan hadud dan jinayat pada sesamanya, meski mereka beralasan menggunakan hukum Islam. Ini semata-mata karena mereka tidak memiliki wewenang untuk itu dan tidak diserahi wewenang untuk itu oleh Khalifah. Jalan satu-satunya untuk menerapkan hukum tersebut sesuai dengan tuntunan syara’ adalah sebagaimana dinyatakan oleh Imam Ar-Rozi diatas, yaitu dengan mengangkat seorang Khalifah dan hukumnya wajib. Jadi dalam pandangan Islam, hakim yang diangkat oleh rakyat melalui perwakilannya dalam sistem demokrasi atau hakim yang diangkat oleh raja dalam sistem kerajaan adalah tidak sah, untuk selanjutnya ketetapan hukuman yang dihasilkannya adalah bathil.
Hal lain yang tak kalah pentingnya untuk diperhatikan dalam kasus Ruyati ini adalah, menurut kronologi yang dihimpun oleh detik.com, Minggu (19/6/2011), diungkapkan bahwa Ruyati membunuh majikannya lantaran majikannya telah menganiaya dirinya. Penganiayaan ini seharusnya sudah masuk dalam peradilan jika memang peradilan tersebut adalah peradilan Islam, tanpa mempedulikan apakah yang melakukan majikan atau bukan. Jika hukum Islam yang ini dipenuhi maka tidak perlu lagi bagi Ruyati untuk bertindak sendiri membalas kekejaman majikannya, ini membuktikan bahwa penerapan hukum Islam di Arab Saudi adalah pincang selain sudah terbukti bathil sebagaimana dijelaskan di atas. Semoga dosa yang dilakukan oleh al-marhumah Ruyati diampuni oleh Allah swt, dan hukuman tersebut menjadi penebus bagi hukumannya di akhirat kelak, bukan karena kesyari’iyannya tapi karena kezaliman hukum kerajaan Arab Saudi. Jika ingin menambah fakta ketidak syar’iyyan Negara Saudi Arabia, bisa merujuk pada kitab Al-Adillah Al-Qôth’iyyah ‘alâ ‘Adami Syar’iyyati Ad-Duwailati As-Su’ûdiyyah (bukti-bukti meyakinkan atas ketidak syar’iyyan negara Arab Saudi), karya Muhammad bin Abdillah Al-Mas’ariy. Wallôhu A’lam bish-Showâb
Sumber : http://www.facebook.com/notes/azizi-fathoni/benarkah-penerapan-hukum-qishosh-di-arab-saudi/164108440323438

Ruyati Dipancung, Jangan Salahkan Hukum Islam


Rizka Diputra - Okezone

 Kasus kematian Ruyati tenaga kerja Indonesia (TKI) yang tewas dihukum pancung pemerintah Arab Saudi lantaran telah membunuh majikannya merupakan tragedi kemanusiaan di dunia ketenagakerjaan Tanah Air.

Meski demikian, atas tragedi ini tidak bisa serta menyalahkan hukum Islam yang dipegang teguh pemerintah Saudi. Kematian Ruyati mutlak kesalahan pemerintah RI yang dianggap gagal dalam melindungi warganegaranya yang bekerja di luar negeri.

"Karenanya jangan memprotes hukum Islamnya, karena itu memang sudah menjadi konsekuensi hukum pidana Islam yang wajib kita terima dan hormati. Tetapi sampaikan protes keras kepada pemerintah RI yang tidak peduli kepada nasib pahlawan devisa negara," demikian diungkapkan Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq bin Husein Shihab kepada okezone, Kamis (23/6/2011).

Rizieq menjelaskan, eksekusi mati dengan cara pancung oleh algojo tersebut sebenarnya bisa dihindarkan dengan empat jalan, sebagaimana tata cara Islam yang luhur.

"Pertama, secara kekeluargaan mestinya ada pendekatan intensif oleh KBRI di Saudi kepada keluarga korban agar mendapat maaf sehingga hukuman mati digugurkan dengan maaf," terang Rizieq.

Dia menambahkan, jalan kedua yang bisa ditempuh yakni secara syari'at. Ruyati sejatinya didampingi oleh kuasa hukum atau pengacara yang handal yang disediakan oleh pemerintah RI untuk membela Ruyati selama menjalani proses hukum di persidangan.

"Karena bila pembunuhan tersebut dilakukan dalam rangka membela diri maka tidak ada qishosh," sambungnya.

Sedangkan jalan ketiga yang bisa ditempuh untuk menghindari hukuman qishosh tersebut menurut Rizieq ialah melakukan lobi tingkat tinggi antara Presiden RI dengan Raja Arab Saudi.

"Keempat, cara manapun yang berhasil maka pemerintah RI mestinya mampu menyiapkan pembayaran diyat-nya sebagai ganti qishosh. Nah, keempat hal tersebut tidak dilakukan pemerintah dalam kasus Ruyati, karena pemerintah sendiri mengaku baru tahu setelah dieksekusi," bebernya.

Oleh sebab itu lanjut Rizieq, perlindungan hukum terhadap TKI masih sangat lemah, bahkan bisa dikatakan tidak ada perlindungan.

"Padahal para TKI kita berangkat ke Saudi untuk bekerja, bukan untuk membunuh. Tapi karena ada aneka kekerasan, penyiksaan, penganiayaan, perkosaan, dan pembunuhan yang kerap terjadi terhadap mereka, sehingga ada yang nekat membunuh majikannya yang kejam," jelasnya.

Rabu, 15 Juni 2011

Kemelut Kasus Sodomi Pastor Katolik di Pengadilan AS



Mahkamah Agung AS Senin kemarin (28/6) menolak untuk mempertimbangkan apakah Vatikan memiliki kekebalan hukum atas kasus pelecehan seksual anak di bawah umur yang dilakukan oleh pastur di Amerika Serikat, yang memungkinkan gugatan terhadap kasus ini yang diajukan pada tahun 2002 untuk terus maju.

Penggugat dalam kasus ini, diidentifikasi hanya sebagai John V. Doe, telah disodomi beberapa kali pada tahun 1965, ketika ia masih remaja, oleh seorang pendeta pedophilia yang diduga bernama pastor Andrew Ronan, di Portland, Oregon.

Sebelum dituduh melakukan tindak pidana di Oregon, Ronan, yang meninggal pada tahun 1992, diduga melakukan pelecehan secara seksual para seminaris di Irlandia dan anak-anak di Chicago.

Vatikan ingin pengadilan federal AS untuk mengabaikan gugatan yang berusaha terus menganggap Gereja Katolik Roma yang bertanggung jawab untuk memindahkan Ronan dari Irlandia ke Chicago kemudian ke Portland meskipun tuduhan pelecehan seks yang mengikutinya dari paroki ke paroki.

Tapi sembilan hakim AS menolak untuk mempertimbangkan klaim gereja bahwa mereka dapat menikmati “kekebalan berdaulat” dan kebal dari segala penuntutan.

Vatikan telah mengklaim kekebalan hukum mereka di bawah Hak Kekebalan Asing tahun 1976, sebuah undang-undang AS yang memungkinkan negara asing untuk menghindari gugatan di pengadilan.

Seorang pengacara penggugat pada hari Senin kemarin memuji keberanian hakim dalam memutuskan untuk melawan Vatikan. Sebagai catatan, Enam dari sembilan hakim di pengadilan tertinggi Amerika adalah Katolik.

“Tindakan hari ini oleh para hakim merupakan jawaban atas doa-doa ribuan korban pelecehan seksual yang akhirnya memiliki kesempatan nyata untuk mendapatkan keadilan, dan kebenaran, tentang keterlibatan para pemimpin Vatikan dalam menutupi tindak pidana pastor Katolik yang melakukan pelecehan seksual terhadap anak-anak yang tidak bersalah,” kata Jeff Anderson seorang pengacara para korban.

“Atas nama korban dalam kasus ini, dan semua korban yang berani yang menderita atas penolakan bertanggung jawab para pemimpin Vatikan, kami mengucapkan terima kasih kepada hakim atas keberanian mereka untuk membiarkan kasus ini dilanjutkan,” katanya.

“Akhirnya, kami memiliki kesempatan untuk mendapat keadilan, akuntabilitas dan penyembuhan,” kata Anderson.

Vatikan mengatakan hari Senin bahwa akan ada komentar langsung atas keputusan itu.

Sementara itu pengacara yang mewakili gereja, Jeffrey Lena, meremehkan keputusan pengadilan tersebut, dengan mengatakan bahwa kasus ini masih panjang dan belum bisa diputuskan.

“Yang masih tertinggal adalah untuk kembali ke pengadilan distrik, yang merupakan sidang pengadilan, dan untuk melanjutkan argumen lebih lanjut di sana,” katanya.

Kasus ini hanyalah salah satu skandal pedofilia yang banyak mengguncang Gereja Katolik Roma dalam beberapa tahun terakhir di sejumlah negara termasuk Austria, Belgia, Irlandia, Jerman dan Amerika Serikat.(eramuslim))

Kawan Menado Yang Masuk Islam

Berikut penuturan seorang kawan Menado yang menemukan jalan yang lurus, jalan kebenaran, semoga Alloh SWT memuliakan dia dunia dan akherat. Amiiin!! :
--------
"Saya seorang pria, dilahirkan di Manado 27 tahun yang lalu, nama saya Paulus F. Tengker, saya dilahirkan dalam tradisi keluarga penganut Kristen yang fanatik. Ayah saya seorang Pendeta Gereja Pantekosta, kakak wanita saya tertua menikah dengan seorang penginjil Nehemia terkenal. Saya dididik untuk menjadi taat dalam beragama & direncanakan papa untuk menjadi penerus tradisi keluarga, menjadi Gembala Tuhan. Itulah sebabnya setamat SMA saya melanjutkan kuliah ke sebuah Sekolah Misi Alkitab yang berlokasi di kawasan Jl. Arjuno – Surabaya. Kota Surabaya dipilih karena selain lebih dekat ke Manado, juga merupakan salah satu kota dengan umat Kristiani yang terkemuka, banyak Gereja megah berdiri ditengah kota & pekabaran gembira Cinta Kasih Tuhan Yesus mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat Jawa Timur yang mayoritas beragama Islam fanatik.

Selama kuliah saya juga bekerja part-time sebagai pelayan Tuhan di Gereja Nehemia & Gereja Pantekosta di Indonesia Timur cabang Surabaya. Saya bekerja sebagai penyusun kisah kesaksian dari hamba-hamba Islam yang bertobat masuk Kristen. Karena kebanyakan orang-orang itu adalah orang dari desa, atau orang yang awam, beberapa diantaranya bahkan sepertinya sakit jiwa, atau para pemakai Narkoba yang masih kecanduan berat, maka saya harus menuliskan kisah kesaksian yang hebat untuk mereka. Saya biasa menulis cerita dengan tajuk: “Hamba Tuhan yang kembali, mantan seorang Kyai masuk Kristen, Mantan Dosen IAIN masuk Kristen” dsb. Kisah-kisah kesaksian palsu karangan saya itu sangat sempurna sekali, bahkan hampir tak bercela, saya ahli mengutip Al-Qur’an dan Hadis, saya juga tahu urutan pendidikan Islam dari mulai sekolah Islam, pondok Pesantren hingga IAIN. Saya juga sering ditugaskan untuk membuatkan dokumen asli tapi palsu, ijazah palsu dan foto-foto palsu, untuk memberi kesan bahwa mereka itu dulunya benar-benar bekas tokoh Islam walaupun sebenarnya bukan. Bahkan saya juga mengajari mereka membaca Al-Qur’an yang akan dipakai untuk menohok orang-orang Islam yang sedang kami injili dan berusaha membantah kami. Beberapa kisah kesaksian yang sudah dibukukan, beberapa diantaranya merupakan hasil karangan saya. Memang betul orang Islam yang murtad itu ada, tetapi mereka tidaklah sehebat kisah kesaksiannya, jika disebut mantan Ulama atau Mahasiswa IAIN, atau Guru Ngaji yang sekolah di Mesir, maka yang sebenarnya mereka itu adalah para pengemis, gelandangan, bekas pecandu Narkoba, wanita nakal & para preman tak beragama, orang desa yang berKTP Islam tapi berbudaya animisme di desa-desa pesisir selatan Jawa (misalnya Sukabumi & Blitar). Bahkan saya sering berjumpa orang-orang Islam yang dibaptis itu ternyata seumur-hidupnya hampir tak pernah shalat dan mengetahui ajaran Islam yang paling dasar. Tapi kami harus melaporkan keberhasilan ini dengan cara yang gemilang kepada para jemaat yang telah berderma.maka kami rekayasa kisah kesaksian orang-orang lugu ini menjadi hebat dancanggih. Tentu para domba di Gereja akan senang kalau mendengar mantan Ulama masuk Kristen, walaupun yang bersangkutan sebenarnya Cuma bekas gelandangan buta huruf misalnya.

Saya jalani terus pekerjaan ini hingga tamat kuliah dan akhirnya saya dinobatkan sebagai pendeta muda. Karena keahlian saya ini terhitung langka, maka tugas ini tetap dipertahankan. Saya juga rajin membeli tafsir Al-Qur’an, Hadis dan buku-buku Islam untuk mencari kelemahan- kelemahannya, Gereja mendanai setiap apapun yang berhubungan dengan kerjaan saya. Saya menemukan bahwa sikap saling berbeda pendapat namun saling menghargai sebagai kelemahan Islam yang paling utama dalam pandangan Kristen. Bahkan saya juga pernah berpura-pura belajar mengaji dan mengaku sebagai Islam dengan mengundang seorang Guru Ngaji ke rumah dinas saya, saya belajar mengaji hingga 1 tahun lebih dan Ustad itu tak pernah menyadari sampai saya tamat belajar, bahwa saya sebenarnya seorang Kristen. Berkat pengajaran dia itu saya bahkan bisa mengaji dan hal ini ternyata berguna sekali untuk saya sekarang ini, ketika kali ini saya dengan sesungguhnya belajar agama Islam. Saya pun secara part time terkadang ikut misi penginjilan malam yang bertajuk Tuhan Berkabar di Malam Hari. Kami mendatangi tempat-tempat keremangan malam di seantero kota Surabaya, kami wartakan injil kepada para pekerja seks, ABG, wanita nakal dan kaum gay. Yang kami target untuk dikristenkan biasanya adalah para pekerja seks independent, para pengunjung diskotek dan kafe yang menyambi, baik itu gadis belia maupun para lelaki muda penjaja seks untuk kaum gay. Setiap orang yang terpilih biasanya hasil seleksi & pengamatan yang teliti, tidak sembarangan orang kami target, biasanya kami telah mengawasi mereka selama kurang lebih 1 hingga 3 bulan. Para penginjil yang aktif disini tidak aktif dalam kegiatan Gereja apalagi memimpin kebaktian dan lain acara rohani. Sebab kami tak mau citra Gereja rusak di mata umat yang kebetulan bertemu dengan para penginjil di tempat keremangan malam tersebut. Juga para penginjil itu tidak mengunakan seragam resmi, mereka berdandan seperti umumnya pengunjung diskotik & kafe. Selain itu juga para penginjil Gembala Tuhan di Malam Hari juga aktif dalam jaringan pengedaran narkoba, sebab inilah cara termudah menjerumuskan seorang umat beragama lain dalam kesesatan hidup lalu setelah mereka tersesat & butuh pertolongan kamilah yang akan merangkul mereka. Apabila tidak terangkulpun, kami sudah berhasil merusak sebagian dari generasi muda Islam yang sering ke diskotik atau kafe. Mungkin para pembaca posting ini sudah membaca artikel panjang tentang Jaringan Narkoba di Jakarta di harian Kompas edisi hari Minggu tgl. 11 Maret 2001, di sana diceritakan dengan gamblang betapa penyebaran dan mafia narkoba sudah menyebar sangat pesat di Jakarta dan sulit diberantas. Betapa aparat kepolisian, TNI, pengelola tempat hiburan malam, para pengunjung dan mafianya bekerja sama begitu rapi. Tapi ada yang kurang dari cerita itu dan ini sangat sulit mereka telusuri, yaitu keterlibatan Gereja dalam jaringan & sindikat narkoba! Berbeda dengan para mafia dan Bandar yang ingin mengeruk keuntungan materi, Gereja terlibat semata untuk menjaring domba Kristus baru dan menyesatkan generasi muda Islam! Jujur saja, kisah kesaksian bahwa para gembala Tuhanpun banyak yang memakai narkoba untuk menunjang performance mereka itu benar adanya. Narkoba itu digunakan agar para Gembala Tuhan bisa tampil percaya diri dan kami sangat yakin, bahwa kondisi fly & sakauw adalah kondisi dimana kami bisa kontak langsung dengan Roh Kudus!

Kisah Kesaksian yang dituturkan 4 mantan gembala itu benar adanya, saya pun tahu persis karena selaku anggota tidak tetap penginjilan malam hari, sayalah yang memasok kebutuhan mereka, saya kenal banyak dengan para Bandar Besar Narkoba di Surabaya. Bahkan beberapa Bandar Besar itu adalah jemaat Gereja yang taat, donasinya bahkan ada yang melebihi nilai persepuluhan mereka. Selain menyumbang uang untuk penginjilan, mereka juga menjual Narkoba dengan harga khusus kepada Gereja untuk memasok kebutuhan para Gembala yang membutuhkan dan untuk diedarkan guna merusak generasi muda Islam. saya juga terkadang memakai ecstasy/inneks, hanya saja saya pakai ketika menjamu para tamu Gembala Tuhan dari luar kota. Kami pun biasa ketemu dan ngobrol-ngobrol di beberapa pub malam terkenal yang pasti dikunjungi para Pelayan & Gembala Tuhan bila berkunjung ke Surabaya. Kita punya private member di Kowloon, Club Deluxe & Top Ten. Saya pernah menemani pendeta terkenal seperti; KAM Jusuf Roni (yang mantan Mubaligh & tokoh Islam terkenal), Gilbert Lumoindang dan Suradi Ben Abraham di pub-pub tersebut. Kami bahkan pernah melakukan pembaptisan beberapa pekerja seks di private room salah satu pub terkenal itu sambil tripping! Setelah itu kami “dating” dengan mereka, “mandi suci bersama” istilahnya. Kalau masalah skandal seks antara jemaat dan pendeta atau penyanyi Gereja dan Gembalanya, saya tak tahu persis, tapi yang saya tahu memang sewaktu menemani para Gembala Tuhan mengunjungi pub malam, pernah mereka diantaranya ditemani beberapa wanita yang dikatakannya sebagai jemaat yang minta diurapi secara khusus.

Selain itu saya juga aktif dalam pembinaan domba-domba baru yang kebanyakan berasal dari pedesaan dan para pekerja malam. Seperti diuraikan di awal kisah nyata ini. Sayalah terkadang mengajari mereka tentang Islam, tetapi tentunya yang telah kami sortir bahwa ajaran Islam itu mengakui ketuhanan Yesus misalnya. Saya juga mengajari mereka berakting untuk menunjang penampilan mereka di acara KKR atau kesaksian di Gereja. Jangan sampai mereka tidak hapal kisah nyata hasil rekaan saya sendiri lalu melenceng ke kisah nyata mereka sendiri, yang kalau ketahuan bisa berakibat fatal bagi Gereja. Khusus untuk KKR kami melatih orang-orang untuk berpura-pura lumpuh, buta, bisu & berbagai penyakit lainnya, lalu pura-pura disembuhkan para pengkhotbah & jemaatpun akan histeris dan percaya itu mukjizat. Kami pun harus menyiapkan upacara pemanggilan Roh Kudus di tempat-tempat keramat dan angker di Surabaya sebelum acara penyembuhan Ilahi dimulai. Terkadang ada jemaat yang diluar kendali dan skenario betul-betul minta diurapi, biasanya kami akan segera menahan dia dengan mengatakan: maaf pendeta sibuk, dengan kedatangan umat yang luar biasa, lain kali saja?! Biasanya para penginjil malamlah yang bertugas untuk menahan orang- orang yang diluar skrenario acara, kami tidak pernah melibatkan pemuda Gereja karena mereka diluar gugus kendali komando kami. Memang pengakuan 4 orang mantan Gembala itu terdengar spektakuler dan sulit dipercayai, tetapi saya beritahukan kepada anda semua: SEMUA PENGAKUAN MEREKA ITU JUJUR & BENAR ADANYA, SEMUA PRAKTEK TERCELA ITU MEMANG DIJALANKAN TERUTAMA OLEH: GEREJA BETHEL; GEREJA BETHANY; GEREJA NEHEMIA; GEREJA SIDANG JEMAAT PANTEKOSTA; GEREJA ABDIEL. Bagi umat Kristiani atau para Gembala dan pelayan Tuhan pun yang tidak pernah ikut kegiatan ini akan terkejut dan sulit mempercayai kenyataan ini, tetapi saya beitahukan sekali lagi: SEMUA ITU BENAR-BENAR TERJADI! Selain 4 mantan gemabala itu, sayalah juga saksi hidup lainnya.

Mengapa saya masuk Islam? Ketertarikan saya kepada Islam bukan dari buku-buku yang saya baca, karena buku-buku itu tak pernah saya baca dengan sepenuh hati dan sampai tuntas, saya hanya mencari point tertentu saja. Saya masuk Islam bukan setelah bertemu atau berdiskusi dengan orang Islam, karena saya selalu menganggap dan diajarkan oleh Gereja bahwa orang-orang Islam itu sebagai orang-orang yang hina, kotor, bodoh, terbelakang, kasar, keji, penuh tipu muslihat dan penuh dosa. Ajaran Islam dinyatakan sebagai ajaran sesat dan umatnya kalau tidak kita hinakan harus kita insyafkan, hal-hal inilah yang tertanam dalam benak saya sejak kecil hingga dewasa ini. Perlu semuanya ketahui ajaran kebencian kepada ajaran Islam dan umatnya ini merupakan pelajaran pokok yang diberikan kepada kader-kader umat Kristiani sejak kecil, materi ini mulai disampaikan di pengajaran sekolah minggu dan jika kita akan menjadi berminat menjadi penginjil atau Gembala Tuhan, pelajaran ini akan semakin diperdalam kembali. Saya akhirnya masuk Islam justru setelah mengalami suatu mimpi luar biasa dan beberapa kejadian dikeesokan harinya, yang akhirnya merubah jalan hidup saya menuju kebenaran sejati.

Bermula dari suatu Kamis malam, malam Jum’at tanggal 11 Januari 2001, saya bermimpi sedang berdoa di hadapan gambar Tuhan Yesus di suatu gereja yang sangat megah, lalu datanglah Tuhan Yesus menemui saya, dengan senyuman-Nya yang agung. Saya bahagia sekali, ini adalah mukjizat bagi saya! Saya pun lalu memandangi Tuhan Yesus dari ujung kaki hingga ujung rambut, sungguh mirip sekali bahkan lebih agung dibanding foto dan gambar Tuhan Yesus yang saya miliki. Tetapi sesaat kemudian datang menghampiri kami seorang pria berwajah Arab Palestina mirip orang Yahudi atau Israel, dia berkata: “Kalian ini siapa?” Saya menjawab: “Saya seorang domba yang sedang bertemu Tuhannya!” Dia bertanya lagi : “Mana Tuhannya?” Tuhan Yesus menyela : “Akulah Tuhan Yesus, Juru Selamat Umat Manusia dan Dunia! Siapakah engkau wahai pria asing?” Pria Yahudi itu berkata: “Akulah ‘Isa Al-Masih dan engkau bukanlah diriku!” Saya menyela: “Wahai engkau orang Yahudi ataukah Arab, janganlah kamu berbuat begitu di hadapan Tuhanku!” Pria Yahudi itu berkata : “Kalau begitu buktikanlah bahwa kamu adalah Yesus atau Isa Al-Masih sebenarnya!” Tuhan Yesus berkata : “Engkau akan kujadikan domba hina karena telah menghina Tuhanmu!” Lalu Tuhan Yesus memejamkan mata dan sungguh ajaib! Dari tangannya keluar mukjizat sinar api dan dia menyemburkannya kepada pria Yahudi itu, pikir saya pria Yahudi itu akan binasa karena berani menghina Tuhan Yesus! Keajaiban kedua pun terjadi, pria Yahudi yang mengaku sebagai ‘Isa Al-Masih itu tak kurang apa pun dan dia lalu tersenyum, kemudian api itu kembali menyembur kepada Tuhan Yesus, lalu Tuhan Yesus menjerit kesakitan dan wujudnya tiba-tiba berubah! Kedua telinganya memanjang, dari mulutnya keluar gigi taring dan dari belakang tubuhnya keluar ekor, wajahnyapun berubah mengerikan! Lalu salah satu tangannya mendadak memegang sebuah tombak seperti garpu…TUHAN YESUS YANG SAYA LIHAT DALAM MIMPI INI BERUBAH MENJADI IBLIS!!! Sementara pria Yahudi itu lalu berdoa dalam bahasa seperti bahasa orang Israel, Tuhan Yesus yang telah berubah wujud menjadi Iblis itu lalu lari terbirit-birit! Kemudian ada kejadian ajaib lainnya terjadi, gereja megah tempat saya berdoa tiba-tiba menghilang, lalu berganti dengan pemandangan seperti disebuah padang pasir yang sangat tandus. Saya yang kaget dan tak percaya melihat kejadian ini lalu dengan terbata-bata saya bertanya pada pria Yahudi ini: “Siapakah engkau sebenarnya?” Pria itu menjawab : “Akulah ‘Isa Al-Masih, hamba Allah, Rasul-Nya yang ke-24, yang oleh engkau berserta umat-umat lainnya dinyatakan sebagai Tuhan Yesus”. Saya berkata : “Bukankah engkau telah mati di kayu salib dan telah berkorban demi menebus dosa umat manusia?” Nabi ‘Isa Al-Masih menjawab: “Bukan seperti itu kejadiannya, engkau telah diperdaya oleh Iblis dan para pengikutnya yang telah berusaha mencelakakanku tadi dan sekarang dia telah terlihat wujud aslinya”.. Saya berkata : “Maksud tuan, Iblis tadi itu…jadi selama ini…” Nabi ‘Isa Al-Masih menukas : “Sudahlah, maukah engkau tahu kebenaran Ilahi sejati?” Saya menjawab : “Jika itu ada saya bersedia…” Nabi ‘Isa Al-Masih menjawab : “Tetapi untuk menemukan kebenaran sejati itu engkau harus berkorban banyak, engkau akan kehilangan pekerjaanmu, hidup miskin, kehilangan teman-temanmu, serta dibenci banyak orang?” Saya menjawab : “..emmmmm” (tak bisa berkata-kata) Nabi ‘Isa Al-Masih berkata : “Ketahuilah akulah Nabi ‘Isa Al-Masih sebagaimana yang telah aku katakan tadi, suatu saat nanti aku akan turun kembali ke muka bumi untuk meluruskan segalanya yang salah tentang aku. Janganlah engkau termasuk dalam golongan yang keliru itu, jika engkau ingin menemukan kebenaran sejati, engkau sebenarnya telah memiliki catatan-catatan kebenaran itu, tapi engkau tak membacanya dengan pikiran dan hatimu. Otakmu telah beku karena telah disesatkan orang-orang yang diilhami Iblis dan para pengikutnya. Kalau engkau mau mencari kebenaran, engkau akan menemukannya di suatu tempat, tepat esok hari dimana kamu ditempat itu mendapatkan suatu kesulitan!” Lalu pria yang mengaku dirinya sebagai Nabi ‘Isa Al-Masih itu mengucap salamnya orang Islam, kemudian pergi.

Saya pun lalu terbangun, hari telah pagi, saya merenung mimpi apa itu tadi? Kesulitan apa yang akan saya alami hari ini? Hari telah tiba kembali, rupanya ini hari Jum’at tanggal 12 Januari 2001, saya pikir itu cuma sebuah mimpi saja, saya lalu ingat cerita takhayul orang Jawa, kalau Malam Jum’at pasti setan-setan itu gentayangan, mungkin saya mengalami itu barangkali. Kemudian saya buka-buka buku-buku Islam yang saya miliki, tiba-tiba saja saya merasa menemukan banyak hal yang selama ini tidak pernah saya baca…betapa pikiran saya telah dibukakan tapi saya belum yakin betul. Ketika perjalanan menuju kantor saya di sekretariat Gereja, mendadak mobil saya mogok tepat di depan sebuah Mesjid di kawasan Jl. HR Muhammad – Jl. Mayjend Sungkono, Surabaya, sayapun kaget, kok bisa-bisanya mogok di depan sebuah Mesjid yang saya benci? Jangan-jangan mimpi itu betul?! Akh saya pikir ini cuma kebetulan saja jangan percaya takhayul! Namanya mogok itu bisa terjadi kapan saja pikir saya, belum hilang kaget saya, tiba- tiba ada seorang pria menghardik saya dan meminta dengan kasar dompet dan HP saya! Saya kaget, panik campur takut, lalu saya berlari ke arah masjid & masuk ke sana, minta tolong sama orang-orang di situ. Orang yang mau menodong sayapun lalu berlari menghindari massa, rupanya waktu itu jam 11.30, mendekati jamnya shalat Jum’at, saya perhatikan sekitar saya…orang-orang berpeci, bersarung hendak shalat Jum’at..saya ini ada di mesjid…mimpi saya…pesan orang Yahudi yang mengaku sebagai Nabi ‘Isa Al-Masih dalam mimpi itu….saya bingung lalu saya tak sadarkan diri…. Ketika tersadar..saya berada di sebuah ruangan mesjid rupanya dan ada seorang Bapak tua berpeci yang mengatakan saya tadi itu pingsan. Saya lalu berdiri, tiba-tiba hati ini ingin menangis…menjerit “Ya Tuhan! Engkau telah menunjukkan jalan bagiku!” Pak Tua itu kaget dan bertanya: “ada apa nak?”, lalu saya ceritakan semua mimpi saya tadi malam dan kejadian yang saya alami, juga siapa saya danapa pekerjaan saya..serta perbuatan- perbuatan saya dalam usaha memerangi dan memperdaya agama Islam beserta umatnya. Bapak Tua itu berkata: “Itu suatu petunjuk dari Tuhan bagimu, boleh percaya apa tidak, saya bukanlah seorang ahli agama yang baik….sekarang kamu teruskan perjalanan atau pulang”

Sayapun lalu pulang, menelpon Gereja bahwa saya hari ini tidak enak badan, jadi nggak masuk kerja, tapi 3 jam kemudian, sekitar jam 16.00 sore saya kembali lagi ke Mesjid itu, lalu saya melihat ada pengajian, Pak Tua berpeci itu memimpinnya, saya beranikan diri masuk dan berkata: “pak tolong yakinkan saya….saya ingin mengetahui tentang agama Islam sebenarnya!”. Disaksikan para jamaah mesjid itu, kemudian kami berdiskusi panjang lebar hingga malam hari, saya lalu pamitan pulang dan menyatakan pada pak tua bahwa diskusi ini belum selesai dan akan kami sambung esok pagi. Proses diskusi ini memakan waktu seminggu lamanya, setiap pagi sebelum berangkat kerja sekitar jam 06.00 hingga jam 08.00 pagi saya mampir ke mesjid tersebut dan kami berdiskusi Islam – Kristen. Akhirnya setelah yakin dengan seyakin-yakinnya, setelah mendapat penjelasan panjang lebar dari Pak Tua, dimana setiap penjelasan balik dari saya yang sangat Ilahiah dan Alkitabiah menurut saya, ternyata dinyatakan tidak berargumen dan berdasar oleh Pak Tua dan beberapa jemaatnya yang ikut hadir dalam diskusi pagi kami, terutama setelah saya mengetahui bahwa Pak Tua ternyata fasih dan hapal beberapa bagian dari Alkitab, mengetahui sejarah Gereja dan penulisan Alkitab, yang beliau tunjukkan dengan dokumen-dokumen Kristen asli yang dia miliki yang menurut beliau pernah diberikan beberapa penginjil sekitar 30 tahun yang lalu, yang ketika saya baca, saya terkejut karena pemaparan dibuku-buku para misionaris 30 tahun lalu itu ternyata berbeda sekali dengan dokumen yang ada di Gereja sekarang yang pernah saya pelajari. Saya jadi ragu dan bimbang, kenapa literatur agama yang dianggap sakral oleh umat Kristiani ini bisa berubah setelah 30 tahun? Terlebih setelah Pak Tua menunjukkan dan memperbandingkan versi Alkitab cetakan tahun 1960-an dengan versi Alkitab yang saya miliki (cetakan tahun 1990-an), yang mana diterbitkan oleh Lembaga yang sama, kok bisa memiliki perbedaan dan revisi di sana-sini tanpa penjelasan di edisi baru bahwa telah dilakukan revisi? Yang mana revisi itu ternyata bukan sekedar perubahan EYD atau tatabahasa saja, akan tetapi juga merubah makna dan arti ayat Alkitab itu sendiri? Akhirnya saya yakin bahwa agama lama saya ini, Kristen memiliki banyak kelemahan dan merupakan suatu kesalahan sejarah, Islamlah agama penutup dan penggenap itu. Yang menggembirakan saya adalah agama Islam itu ternyata juga menghargai dan menghormati Tuhan Yesus sebagai Nabi Allah yang dimuliakan, mengakui keberadaan agama-agama terdahulu dan kitab-kitab sucinya. Persamaan kisah dan sejarah agama dalam Alkitab dan Al-Qur’an, yang lalu disempurnakan oleh wahyu Allah kepada Muhammad dalam Al-Qur’an, dimana semua ajaran Kristen yang dinyatakan menyimpang itu dijelaskan dengan baik dimana menyimpangnya dan direposisi kembali ajaran wahyu Ilahi itu secara benar dalam Islam.

Penjelasan Pak Tua dan jemaatnya ini tentu tidak saya percaya begitu saja, saya juga mencoba mengajak berdiskusi teman-teman sesama Gembala selama masa diskusi ini, tetapi jawaban rekan Gembala lain sungguh sangat menyakitkan dan ketus sekali, bahkan ada yang bilang saya ini kena guna-guna dari bekas Guru Ngaji saya berikut pembantu rumah dinas saya, juga pengaruh kekuatan sihir yang tersembunyi dalam buku-buku Islam yang saya miliki. Beberapa rekan dari Gereja Pantekosta bahkan menawarkan jasa untuk melakukan upacara pengusiran roh jahat Islam di rumah saya dan akan mengurapi serta mensucikan buku- buku Islam yang saya miliki agar kekuatan sihirnya hilang! Sikap rekan- rekan Gembala ini terasa kontras dan tidak sepadan dengan sikap Pak Tua dan jemaatnya di mesjid yang sederhana itu. Saya merasa bersalah karena telah ikut dibesarkan dan dibina oleh lingkungan agama yang sesat, saya harus segera mengambil keputusan. Setelah melalui berbagai pertimbangan yang matang, menimbang segala resikonya. Akhirnya sudah mantap dan sudah bulat tekad saya, saya akan masuk Islam.

Di hari Minggu tgl. 21 Januari 2001, jam 10.00 pagi, saya berikrar DUA KALIMAT SYAHADAT: ASYHADU ALLA ILAHA ILALLAH WA ASYHADU ALLA MUHAMMADARRASULULLAH – SAYA BERSAKSI TIADA TUHAN SELAIN ALLAH DAN SAYA BERSAKSI PULA BAHWA MUHAMMAD ITU UTUSAN ALLAH. Saya telah menjadi Islam, saya mengganti nama menjadi Rachmat Hidayat, saya tidak memakai nama keluarga Tengker lagi, karena ketika mengabarkan kepada keluarga saya di Manado bahwa saya masuk Islam, mereka murka sekali, papa menyatakan tidak akan mengakui saya sebagai anaknya, Oma bahkan mengutuk saya melarat bersama para pendosa Islam dan menyatakan bahwa saya telah disihir orang Islam. Lalu saya juga memperoleh surat dari keluarga yang diberikan oleh mantan pembantu saya di rumah dinas, bahwa keluarga saya sekarang tidak mengakui saya lagi dan menyatakan mencabut hak waris dalam marga saya dan saya tidak diperkenankan menyandang nama keluarga Tengker lagi. Bahkan dalam surat itu, papa menyatakan jikalau saya akhirnya dianiaya atau dibunuh oleh pihak Gereja, mereka gembira karena itu merupakan sarana penebus dosa saya kepada Tuhan Yesus. Naudzubillah! Ya Allah, maafkan keluarga saya ini. Mereka berkata begini karena mereka tidak mengerti hakekat ketuhanan-Mu yang sesungguhnya"

Muslim Tionghoa Indonesia Tumbuh Pesat

(ANTARA News) - Pertumbuhan Muslim Tionghoa di Indonesia semakin pesat, khususnya di Jakarta, Surabaya, dan Semarang, kata Wakil Ketua Bidang Kesra DPP Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Budijono."Di Jakarta saja jumlah Muslim Tionghoa saat ini sudah ratusan ribu orang," kata Budijono yang juga memiliki nama Nurul Fajar, di sela Dialog Pengembangan Wawasan Multikultural antar Pimpinan Pusat dan Daerah Intern Agama Islam di Pontianak, Kalbar, belum lama ini.

Dari 238 juta jiwa penduduk Indonesia, menurut dia 15 persen di antaranya adalah warga negara Indonesia keturunan Tionghoa, dan sebanyak lima persen dari 15 persen tersebut adalah Muslim, kata Budijono.Ia mengingatkan, Islam sudah masuk ke China sejak 1.400 tahun lalu ketika Said bin Abu Waqos membangun Mesjid di Guangzhou, China, sementara di Indonesia Islam baru masuk 700 tahun lalu.

"Jadi sebenarnya di China, Islam sudah lebih dulu berkembang dan dianut puluhan juta orang. Kalau ada yang memisahkan antara keturunan China dengan warga Indonesia yang lain itu sebenarnya hanya politik adu domba China-pribumi di masa lalu," katanya. Ia mencontohkan, istilah "baju koko" bagi pakaian pria untuk sholat, sebenarnya merupakan kosa kata yang berasal dari kalangan orang Tionghoa.

Namun demikian, ujar dia, kebanyakan Muslim Tionghoa di Indonesia bukan karena asal-usulnya memang Muslim, tapi lebih disebabkan masuk Islam karena "panggilan hati". Pertumbuhan Islam di kalangan warga keturunan Tionghoa akan terus melaju karena menurut dia, ajaran Islam sangat komprehensif dan paling sempurna. "Saya sebelum ini sudah belajar agama-agama lain, tapi Islam yang menjawab semua pertanyaan saya sekaligus paling logis. Tidak ada dogma dalam Islam. Islam untuk orang yang beriman sekaligus berakal," kata ahli pengobatan yang masuk Islam sejak SMP itu.

Ia mengatakan, PITI juga memiliki program pertukaran ulama antara Muslim keturunan China di Indonesia dan masyarakat Muslim di China. "Kami juga memiliki korps Mubaligh yang berdakwah untuk kalangan Tionghoa Indonesia. Banyak dari mereka ini masih cadel bahasa Indonesia karena biasa berbahasa China, tapi bahasa Arabnya juga jago," katanya.

Senin, 13 Juni 2011

Thomas Irving, Tokoh Masyarakat Kanada Yang Menemukan Kebenaran



"Sebelum saya menceritakan kisah saya memeluk Islam, saya berpendapat ada baiknya kalau terlebih dahulu saya menceritakan pengalaman saya sendiri sebelum dan sesudah mengetahui barang sedikit dasar-dasar Islam. Dengan demikian saya tidak bermaksud hanya sekedar bercerita. Maksud saya ialah menunjukkan bagaimana perkembangan pikiran beribu-ribu pemuda Kanada yang lain dan Amerika, dan kesempatan yang diharapkan oleh suatu dakwah Islam yang berhasil".

"Saya ingat sesuatu yang sangat menggerakkan hati saya, pada waktu saya masih seorang anak kecil, tentang penjelasan Kristen mengenai kehidupan Yesus. Akan tetapi saya tidak bisa mengatakan bahwa waktu itu saya menjadi orang Kristen atas dasar keyakinan saya sendiri. Kisah-kisah yang tersebut dalam Injil itu tidak dapat menarik perhatian saya, ketika saya bertanya-tanya dalam kekagetan tentang sebab banyaknya orang yang tidak bertuhan di dunia dan tentang sebab adanya perbedaan antara Yahudi dan Kristen mengenai Injil itu sendiri. Mengapa orang-orang yang tidak percaya kepadanya dikutuk, pada hal itu bukan karena kesalahan mereka sendiri? Lagi pula mengapa mereka mempraktekkan kebaikan sebagai suatu ummat atau bangsa yang "maju"?"

"Saya ingat terutama kepada apa yang pernah dikatakan oleh seorang anggota Missi Islam dari India tentang kekuatan kaum Muslimin memeluk agamanya. Hal itu adalah untuk pertama kalinya saya mendengar tentang Islam. Ucapan itu telah menyebabkan saya menghargai itu orang-orang yang mantap dalam kepercayaannya, dan saya ingin mengetahui lebih banyak lagi tentang orang-orang yang "terkutuk" itu."

"Pada tahun pertama saya mempelajari kesusastraan Timur, saya membaca tentang perkembangan pikiran kemanusiaan dalam usahanya mengenal Allah. Yesus diangkat tinggi dalam gambarannya sebagai "tuhan yang pengasih". Akan tetapi gambaran ini hilang lenyap di tengah-tengah awan pengaruh do'a/sembahyang yang tidak bisa dimengerti dan ucapan-ucapan keberhalaan. Dan sifat "kasih sayangnya" itu menjadi kabur dibalik gambarannya pada waktu yang bersamaan sebagai "tuhan yang maha tinggi" yang tidak mungkin dicapai kecuali dengan melalui seorang perantara."

"Dunia membutuhkan seseorang yang membimbing dan menunjukkannya kepada sumber kebenaran yang bersih, mengetahui Tuhan Yang Maha Esa. Benua Eropa masih tetap berada pada semacam Barbarisme di bawah pengaruh khurafat kebangsaan yang sempit dan matinya kebudayaan yang turun temurun di bawah teori pengasuhan gereja yang sempit. Timur adalah pusat pemikiran dan wahyu. Di sanalah datang Muhammad s.a.w. sesudah 7 abad dari Isa a.s., dan keberhalaan Kristen telah berakar kuat di Eropa sebelum pelajaran-pelajaran rasional dimulai; tidak memperdulikan wahyu selama 9 abad."

"Akhirnya saya dapat menerima pengertian bahwa Muhammad s.a.w. diutus oleh Tuhan karena beberapa sebab. Pertama, karena memang kebutuhannya telah dirasakan. Kedua, kesimpulan saya sendiri cocok dengan apa yang diajarkan olehnya. Ketiga, terpisah dari kedua soal tadi, kepercayaan dan keimanan yang tercurah atas hati saya terhadap kesucian Al-Qur'an dan ajaran-ajaran Rasulullah s.a.w."

"Pada waktu itu juga saya telah menerima dan juga membeli beberapa bacaan tentang Islam. Seorang budiman India dari Bombay, almarhum Mr. Q-A. Jairazbhoy telah mengirimi saya buku "What is Islam!" karangan H.W. Lovegrove. Ini mungkin merupakan keterangan yang paling praktis yang telah saya baca dan tersebar luas. Kemudian beliau mengirim saya tafsir Al-Qur'an dari Muhammad Ali dan buku-buku serta siaran-siaran lainnya. Di Montreal saya berhasil mendapatkan buku-buku tentang Islam dalam bahasa Perancis, berisi pikiran-pikiran yang pro dan yang kontra, dan inipun membantu dan memperluas pemikiran saya".

   


Mengapa Perempuan Modern Inggris Memilih Islam


(TEMPO Interaktif)

Ipar tiri Tony Blair, Lauren Booth, ternyata tak sendirian memilih Islam sebagai agama barunya usai melawat ke kota suci Qom, Iran. Pilihan iman jurnalis dan penyiar televisi Iran itu rupanya juga diikuti sejumlah perempuan modern Inggris lainnya.

Eve Ahmed, perempuan yang berkarier sebagai penulis termasuk di antaranya. Eve dilahirkan di London, ibunya orang Inggris sementara ayahnya muslim asal Pakistan. Sedari kecil, ia tumbuh sesuai dengan iman ayahnya. Namun sesungguhnya dia tak bisa terima. "Ketika berusia 18 tahun dan kuliah, saya menolaknya."

Islam, sejauh ini, selalu ditolak Eve. Menurut pengakuannya, banyak hal yang remeh temeh dilarang oleh Islam. Misalnya, tak dianjurkan makan sambil berdiri atau pakai tangan kiri, dilarang berhias berlebihan, mempertontonkan lekuk tubuh, tak boleh makan di jalan, mengecat rambut.

Semua larangan itu tak pernah dijelaskan oleh ayah Eve, termasuk mengapa tak dianjurkan memelihara anjing. Dan, tentu saja, duduk bersama pria, serta berhubungan badan dengan seorang pria yang tidak dinikahi.

Nilai-nilai Islam semacam itu dipaksakan ayahnya agar bisa mejadi seorang Muslimah yang baik. Sebagai perempuan merdeka yang dibesarkan di Inggris, sikap ayahnya ditolak keras. Dia memilih layaknya perempuan modern. Namun, kini nilai-nilai Islam yang diajarkan ayahnya dinikmati di tengah kehidupan modern Inggris.

Selain Eve, ada Lauren Booth, 43 tahun. Jurnalis dan penyiar televisi itu setelah menjadi mualaf kini mengenakan jilbab setiap keluar rumah, salat lima kali sehari dan berjamaah di Masjid setempat, "Jika ada kesempatan."

Booth memutuskan menjadi muslimah enam pekan lalu usai melawat ke tempat suci Fatima al-Masumeh di kota Qom seraya berkata "Pada Selasa petang, saya duduk bersila dan seperti mendapatkan suntikan rokhani, sebuah kebahagiaan tak terhingga."

Sebelum bekerja di Iran, dia simpati dengan Islam dan menghabiskan waktunya bekerja di Palestina. "Saya senantiasa terkesan dengan kekuatan dan Islam memberikan sesuatu," ujarnya.

Kristane Backer, 43 tahun, adalah mantan presenter MTV di London. Sejak belia, pilihan hidupnya adalah menjadi perempuan bebas, bergaya hidup Barat, modern, dan liberal. Namun, apa alasannya memilih Islam?

Perkenalannya terhadap Islam bermula saat bertemu dengan bekas pemain kriket Pakistan, Muslim Imran Khan, pada 1992, di kala kariernya meroket, selanjutnya pria itu mengajaknya ke Pakistan. Dari sinilah dia mulai tersentuh dengan nilai-nilai spiritual yang tak pernah dikenyam dan terkesan dengan kehangatan masyarakat.

Kristiane katakan, "Sejak itu saya mulai belajar Islam dan pindah agama. Sebabnya alami. Saya telah mewawancarai sejumlah bintang-bintang rock, melakukan perjalanan ke seluruh dunia namun demikian saya merasa kosong. Kini, semua telah berlalu. Saya menikmati kebahagiaan sebab Islam telah memberikan tujuan hidupku."

"Di Barat, kami hidup dengan alasan-alasan dangkal seperti soal pakaian. Di Islam, setiap orang nampak memiliki tujuan yang agung. Setiap hal dilakukan atas nama Allah.

"Saya tumbuh di Jerman dalam sebuah keluarga Protestan yang tidak religius. Saya mabuk dan suka pesta. Kini saya memiliki tujuan hidup yang baik. Kami bertanggungjawab atas seluruh perbuatan."

Lyne Ali, 31 tahun. Perempuan asal Dagenham, Essex, pertama kali bersentuhan dengan Islam melalui sahabatnya beragama Islam. Dia mengaku selama ini merupakan tipikal perempuan yang suka pesta.

"Saya suka mabuk bersama teman-teman, mengenakan pakaian ketat, menanggalkan baju, dan kencan dengan lelaki," ujar Lyne. "Saya juga bekerja paruh waktu sebagai DJ. Saya dulu berdoa layaknya seorang Kristen, namun saya menggunakan Tuhan sebagai dokter sementara."

Namun ketika bertemu dengan sahabatnya, Zahid, di universitas dan bertemu saudara perempuannya, Islam merasuk dalam kalbuku. "Saya pikir, saya harus mencari sesuatu dan saya merasa kebiasaan saya mabuk dan berpesta tak ada gunanya."

Lynne pindah agama pada usia 19 tahun. "Saat itu juga saya mengenakan jilbab," jelasnya. Sekarang, "saya tak pernah lagi mempertontonkan rambut saya di depan publik. Di rumah, saya akan mengenakan pakaian Barat hanya untuk suami, tapi kalau keluar tak pernah."

Camilla Leyland, 32 tahun. Guru yoga ini tinggal di Cornwall memilih Islam sebagai agama baru. Ibu dari anak tunggal, Inaya, memeluk Islam di tengah maraknya diskusi soal "feminisme" di Barat.

Tumbuh besar di Southampton, ayahnya seorang direktur Institut Pendidikan Shoutampton dan ibunya guru ekonomi. Camilla tertarik pada Islam sejak di bangku sekolah.

Dia melanjutkan pendidikan di universitas dan mengambil gelar master bidang Kajian Timur Tengah. Selanjutnya bekerja di Syria.