Kamis, 07 Agustus 2014

Main Sepakbola Yes, Bersujud Yes

Di Liga Inggris pada musim lalu terdapat sekitar 40 pemain yang beragama Islam dengan latar belakang negaranya masing-masing. Beberapa pesepak bola top di Liga Inggris yang Muslim antara lain Yaya dan Kolo Toure, Edin Dzeko, Samir Nasri, Nicolas Anelka.  Termasuk Demba Ba.

Demba Ba adalah salah satu pemain di Liga Inggris yang muslim dan terkenal dengan selebrasi atas gol yang dia ciptakan dengan melakukan sujud syukur di tengah lapangan. Demba Ba, menurut laporan beberapa media, tetap berpuasa meski harus menjalani latihan bahkan pertandingan. Apakah stadion Gelora Bung Karno, tempat laga Chelsea vs Timnas Indonesia, akan menjadi tempat sujud syukur Ba?

Demba Ba sebenarnya mengaku kerap mendapat persoalan ketika memasuki bulan puasa datang. Dia memilih untuk tetap berpuasa. Nah, tidak jarang pelatihnya memandang puasa akan mempengaruhi penampilan Ba.

Mau tidak mau, Ba harus memberikan jaminan bahwa dia akan tetap bisa memberikan penampilan terbaiknya. Kalau lah dianggap performance-nya menurun karena berpuasa, Ba dengan yakin mengatakan dia siap hanya dibangkucadangkan oleh pelatih.

Ke-Islam-an Ba terlihat secara massal oleh penikmat Liga Inggris saat dirinya masih membela Newcastle United. Pada Februari 2012, Ba melakukan perayaan dengan melakukan sujud syukur seusai mencetak gol ke gawang Aston Villa di stadion kebanggaan Newcastle, St James Park.

Aksi Ba itu diikuti rekan seklubnya yang juga Muslim, Papiss Cisse, yang sama-sama berasal dari Senegal. Kebiasaan Ba melakukan sujud syukur sebagai selebrasi setelah mencetak gol terus berlanjut di Chelsea.

Demba Ba dan Mohamed Salah, Pesepakbola Top Yang Taat Islam

Striker Chelsea, Demba Ba memang terkenal sebagai seorang muslim yang taat. Ia pun sering menuliskan kalimat-kalimat bernafaskan Islami di akun Twitter-nya.

Baru-baru ini, pemain timnas Senegal itu terlihat tengah melaksanakan shalat berjamaah di sebuah masjid bersama rekan barunya yang baru saja didatangkan dari FC Basel, Mohamed Salah. Meskipun bermain di klub elit, keduanya tidak lupa untuk menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim.

Foto keduanya itu diunggah oleh The Association of Muslim Footballers (AMF) melalui akun Twitter-nya (@TheAMF). Dalam foto tersebut, Demba Ba menggunakan gamis putih dan tengah khusyuk shalat melakukan gerakan tahiyat awal. Sedangkan Salah memakai gamis coklat dan tengah berdoa.

"Chelsea's @Dembabafoot & @momosalah22 praying in masjid. They're not forgotten their creator. Respect. @TheAMF," demikian bunyi kicauannya.

Selain kedua pemain, The Blues masih memiliki satu pemain muslim lagi bernama Islam Feruz, yang kini membela tim yunior Chelsea.

Mengapa Aku Memilih Islam ?



Aku ingin berbagi mengenai kisah perjalanan keislamanku, mengapa aku memilih Islam sebagai agamaku.

Di dunia ini terdapat banyak agama dan sebelum aku memeluk Islam, aku benar-benar merasakan dilemma antara Kristen dan Islam. Aku memiliki sebuah Bible (seseorang memaksaku untuk membacanya), ketika aku membacanya, masya Allah segalanya berkaitan dan sama dengan buku 25 Rasul yang aku baca ketika berumur 10 tahun. Teman-temanku mengatakan bahwa Kristen adalah agama yang berasal dari Allah, sama halnya dengan Islam, meskipun orang-orang Islam tidak mengikuti ajaran Krsiten karena menurut orang Islam Bible telah mengalami perubahan yang radikal. Betapa banyak orang-orang yang mengajakku menerima keyakinan Kristen, namun entahlah tidak terbesit dalam pikiranku untuk menerima sepatah kata pun dari mereka. Islam telah menyelami hati dan memenuhi pikiranku.

Akhirnya, ketika ada seseorang mendakwahiku melalui Skype, dengan tema “Mengapa aku memilih Islam?” ternyata jawabannya sangat sederhana.

Sebagai seorang non-muslim, aku tidak mencintai dunia ini. Aku sangat meyakini bahwa ketika aku mati, aku tidak akan membawa sesuatu pun di kuburanku: popularitas, kekayaan, bahkan keluarga, semuanya tidak akan kubawa bersamaku.

Aku terus bertanya pada diriku, bertanya tentang apa tujuan aku diciptakan? Apakah Tuhan hanya menyalurkan kesenagannya dengan menciptakanku? Mengapa terkadang aku merasa bahagia dan memiliki kehidupan yang menyenangkan dan terkadang aku merasa sedih dan merasakan getir dan pahitnya kehidupan? Apa hikmah dari ini semua?

Islam menjawab semua pertanyaanku tersebut dengan jawaban yang benar-benar logis dan bisa diterima.

- Percaya hanya kepada satu pencipta.

- Tidak ada sesuatu pun yang sebanding dengan-Nya.

- Dia-lah penguasa alam gaib.

- Dia mengutus para rasul agar manusia paham apa yang Dia inginkan.

Jika kalian bertanya, apakah aku mecintai Allah sebelum atau di awal-awal aku masuk Islam? Maka jawabku, aku tidak mencintai Allah pada saat itu.

Aku tahu bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala adalah satu-satunya yang menciptakan alam semesta dan tidak ada sekutu bagi-Nya, meski demikian rasa cintaku pada-Nya belum muncul. Cinta memang membuthkan waktu untuk bersemi.

Rasa cinta itu datang setelah suatu keajaiban terjadi dalam hidupku. Setelah beberapa bulan, pengetahuanku tentang Allah kian bertambah, semakin aku mempelajari-Nya, maka semakin aku mencintai-Nya.

Ketika rasa cinta itu telah muncul, secara otomatis aku langsung menaati-Nya tanpa ada rasa terpaksa sedikit pun. Aku merasakan kebahagiaan dan kegembiraan dalam beribadah kepada-Nya sesuai dengan petunjuk Alquran dan sunah.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Alquran bahwa orang-orang yang menaati-Nya dan mengikuti sunah nabi-Nya akan merasakan kebahagian di kehidupan akhirat. Insya Allah, itulah tujuan hidupku sekarang, dan aku pun paham tujuan penciptaanku.

Aku diciptakan dengan tujuan “belajar” lalu menghadapi hisab amalku di hari kiamat. Apabila aku berhasil, maka insya Allah aku masuk ke dalam surga. Namun apabila gagal, maka aku pantas menemani setan di dalam neraka. Inilah alasan mengapa kita harus menaati Allah, agar kita bisa terhindar dari neraka. Alasan Allah menciptakan kita hanya satu, yaitu untuk beribadah kepada-Nya.

Berikut ini aku sampaikan kepada mereka yang masih ragu untuk memeluk Islam dengan berbagai alasan mereka. Islam bukanlah sebuah tradisi budaya tapi Islam adalah jalan hidup dan bagaimana seharusnya kita hidup di dunia berdasarkan tuntunan dan aturan yang menciptakan alam semesta ini.

Contohnya: ibumu akan selalu membimbingmu, selalu mengatakan “lakukanlah itu” atau “jangan lakukan itu” karena ibumulah yang melahirkanmu, ia mencintaimu. Sama halnya dengan Allah yang menciptakan alam semesta, memerintahkanmu melakukan sesuatu atau melarangmu untuk melakukan sesuatu di dalam Alquran.

Pertanyaanku: kalian bisa mencintai wanita yang melahirkan kalian, akan tetapi mengapa kalian tidak mampu mencintai Allah yang menciptakan kalian?

Oleh Dr. Raghib as-Sirjani