Sabtu, 06 Agustus 2016

Pendeta dari Malang ini Masuk Islam Setelah Murtadkan 1000 Orang Lebih



Ini adalah kisah nyata pendeta dari Malang, Jawa Timur. Seorang pendeta, bernama Jonathan Arnold, yang diberi hidayah oleh Alloh SWT hingga masuk Islam. Padahal sebelumnya ia pendeta aktif yang memurtadkan lebih dari 1.000 orang. Hidayah Alloh menembus tanpa batas meski ia dikelilingi pagar gereja yang kokoh atau disiram gaji dan penghasilan yang tinggi sebagai penggiat kristenisasi. Ia memilih Islam karena dari hatinya yang terdalam. Subhanalloh.  

Lahir dan dibesarkan di Malang, Jawa Timur, Jonathan Arnold adalah anak seorang anggota militer AD. Sebagai seorang kristiani yg ditokohkan, ayah Arnold termasuk yg sangat tak bersahabat dgn umat Islam. Arnold masih ingat betapa hebat orang tuanya menanamkan kebencian-kebencian dlm hatinya terhadap Islam. Menurut penuturan ibunya, hal itu bermula dari tingkah laku oknum-oknum orang Islam yg banyak membuat sakit hati ayahnya*. (Notes: sebenarnya andai orang muslim mau berbuat baik kepada non-muslim, maka akan memudahkan dalam berdakwah pd mereka. Karena jika mereka sudah benci pd orang Islam, maka semakin sulit untk mengajak mereka masuk Islam, seperti yg dicontohkan Rosulullah saw dlm berdakwah). 

Sejarahnya Arnold dibabtis di gereja GPI Malang. Ia begitu lancar menyampaikan nas-nas suci Bible (injil), sehingga ia disekolahkan di universitas Leiden Belanda untk menjadi pendeta. Setelah lulus Arnold diangkat menjadi pendeta dan ditugasi untk kristenisasi umat Islam. Sebelum memulai tugasnya, Arnold meneliti dulu kehidupan orang muslim. Ia mendapati ada tiga kelemahan umat Islam. 

Pertama, banyak orang Islam yg ikut-ikutan, Islamnya hanya Islam KTP dan tak paham tentang Islam. Kedua, sering terjadi perpecahan antar umat Islam. Ketiga, banyak umat Islam yg serakah, tamak, dan bakhil tak mau menolong fakir miskin dan yatim piatu. 

Arnold menyebut misi kristenisasi dgn sebutan ‘Operasi Simpati”, yaitu agar memperoleh simpati orang-orang Islam dgn jalan menolong fakir miskin. Dana yg diperoleh cukup besar karena bersumber dari Belanda, Amerika dan Australia. Yang kesulitan biaya untk sekolah diberi beasiswa, yg sakit diberi obat-obatan, yg susah dihibur, yg lapar diberi makan, yg lemah ekonomi diberi modal, bahkan yg keluarganya mati pun ditolong dgn biaya dan pelaksanaan pemakaman. Hasilnya sangat mengagumkan, dlm waktu singkat ia dpt memurtadkan hampir 1000 orang. 

Belum puas dgn hasil ini, Arnold pun membuat formula baru, yaitu mengembangkan pergaulan bebas muda-mudi ala negara Barat. Arnold memperkenalkan VALENTINE DAY, pakaian serta kesenian Barat, kebudayaan hingga olahraga yg mencuri waktu sholat hingga banyak anak-anak tak sholat dan mengaji. Kemudian Arnold menikahi gadis berkerudung putih dgn berpura-pura telah masuk Islam dgn surat palsu (salah satu cara kristenisasi). 
Karena berbeda akidah, maka sering terjadi pertengkaran. Menariknya, setiap kali Arnold marah, istrinya tak pernah melawan. Yang dilakukannya yaitu langsung sholat dan membaca Al-Qur’an. 

Dari sinilah timbul keinginan Arnold untk mengetahui kandungan Al-Qur’an. Pada suatu malam, terjadi sesuatu yg aneh. Al-Qur’an ia buka. Tubuh Arnold seolah gemetar. Ketika ia buka persis pd halaman surat Ar-Rahman, Arnold terpana pd keindahan bahasa Al-Qur’an yg diulang-ulang walau kalimatnya sederhana, “Nikmat Tuhan manakah yg kamu dustakan?” 

Lembar demi lembar ia buka. Sampailah pd Surat Maryam. Di dalam surat itu, Maryam, ibunda Isa (Yesus), dikisahkan lebih terhormat, suci, luhur, dan mulia daripada kisah Maryam dalam Al Kitab (injil). Begitu juga dengan sifat Tuhan dalam Al-Qur’an. Tuhan itu Esa. Ini berarti tak boleh ada alternative lain selain ALLAH SWT. Berbeda dengan Alkitab yg menyatakan Tuhan itu tiga yang amat tak logis, apalagi doktrin tuhan trinitas tersebut baru ada 325 tahun setelah Yesus diangkat ke langit. 

Lagi, Al-Qur’an mengisahkan ALLAH itu kekal, yg membedakan antara makhluk dan Tuhan, tetapi dalam Al Kitab dikisahkan tuhan telah mati disalib dan Tuhan dikisahkan kalah berkelahi dgn Yakub. Masih banyak lagi hal-hal logis yg tak dijumpai Arnold dlm Al Kitab yg membuat imannya mulai goyang. 

Penasarannya mulai bertambah. Arnold mulai membeli buku-buku Islam dan belajar perbandingan agama. Arnold bertekad mencari kebenaran. Ia tak ingin membohongi hati nurani. Banyak sekali kebenaran hakiki yg ia jumpai dlm Al-Qur’an. Semakin lama semakin tampak kejanggalan-kejanggalan yang ia temui dalam Alkitab. Dalam Al Kitab banyak sekali pertentangan antara ayat yg satu dan ayat yg lain. Banyak jg berkisah tentang pornografi dan mensifati Tuhan dgn sifat yg mustahil. Belum lagi Al Kitab tak ditulis dlm bahasa Yesus. 

Pada akhirnya Arnold keluar dari gereja dan masuk Islam dgn mengucapkan dua kalimat sahadat dibimbing istrinya. Sejak itu Arnold diusir dari rumah oleh orang tua dan meninggalkan rumah dinas gereja. Untungnya Arnold sekeluarga dibantu orang-orang Islam, kemudian ia berdakwah keliling Indonesia. Tantangan dan hambatan banyak ketika ia memutuskan masuk Islam, termasuk dikeluarkan dari pekerjaan dan caci-makian dari sanak keluarganya yang non Muslim. Tapi Alloh sudah menancapkan hidayah ke hatinya sehingga istiqomah dalam Islam. Ia yakin Islam satu-satunya agama yang lurus, tidak dikotori pandangan-pandangan pribadi para pemuka agamanya karena patokannya jelas: Al Quran dan Sunnah Nabi (Hadist). Tak seperti agama lamanya yang kitab sucinya sudah diubah-ubah oleh penerus Yesus. 




Ericka Pindah dari Kristen Evangelis ke Islam awalnya karena penasaran





Pernyataan seorang pendeta bahwa Muslim membenci Yesus, justru mendorong Ericka–penganut Kristen Evangelis yang menikah dengan seorang lelaki muslim–mencari kebenaran akan pernyataan itu. Pencarian itulah yang membawa Ericka pada agama Islam dan akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang muslimah.

Perempuan Amerika keturunan Meksiko itu sebenarnya dibesarkan dalam keluarga Katolik yang taat. Sekira tahun 2008 lalu, seorang sahabat mengundang Ericka datang ke gereja penganut Evangelis. Sejak itu, ia merasa cocok dengan ajaran Evangelis.

“Mereka (jamaah Evangelis) sangat mirip dengan saya pada waktu itu dan banyak membantu saya. Saya memahami banyak ajaran mereka, antara lain kewajiban membaca Alkitab. Meski saya tidak selalu paham isi Alkitab, setidaknya saya berniat untuk belajar dan ikut kelas Alkitab pada hari Minggu,” ujar Ericka.

Pada suatu kesempatan, seorang pendeta mengatakan bahwa Muslim membenci Yesus dan Muslim menyembah tuhan lain yang disebut “Allah”. Pernyataan mendorong rasa ingin tahu Ericka akan kebenaran ucapan pendetanya.

“Saya terkejut, saya berjumpa dengan beberapa Muslim yang ternyata mencintai ‘Yesus’ sama besarnya dengan umat Kristiani. Saya juga akhirnya tahu bahwa kata ‘Allah’ adalah bahasa Arab yang artinya ‘Tuhan’ dan bahwa Yesus bukan tuhan seperti yang diyakini umat Kristiani, karena Yesus yang sama juga menyembah Tuhan yang sama seperti kita,” tutur Ericka.

Sejak itu, rasa ingin tahu Ericka semakin besar. Ia mencari informasi tentang asal usul Alkitab dan para penyusun Alkitab. Ia menemukan banyak kontradiksi dan penyusun-penyusun Alkitab yang tidak jelas identitas dan kapabilitasnya. Ericka bahkan menemukan penyusun Alkitab yang bahkan tidak tahu Yesus, tap berani menulis tentang Yesus.

Pada awalnya, ada penolakan dalam hatinya untuk mengakui bahwa banyak hal-hal yang tak masuk akal dalam agama Kristen. “Sedih rasanya memikirkan bahwa kitab suci (Alkitab) saya yang suci dan sakral itu, yang buat saya adalah firman-firman Tuhan, ternyata banyak penyimpangan,” ujar Ericka.

“Saya berdoa pada Tuhan yang Mahakuasa untuk membimbing saya, membiarkan saya melihat kebenaran, dan membawa saya untuk menyembah-Nya tanpa khawatir akan konsekuensi apapun,” sambung Ericka.

Hal besar yang masih membuat Ericka ragu adalah pertanyaan mengapa Alkitab tidak menubuatkan tentang Nabi Muhammad Saw. Ia mencari bukti-bukti itu dan menemukan jawabannya; jika Alkitab memuat nubuat tentang Nabi Muhammad Saw, itu artinya Alkitab mengakui keberadaan Nabi Muhammad Saw dan Islam.

Ericka pun bertekad untuk lebih dalam mempelajari Islam. Ia membaca Al-Quran dan mengakui kemurnian Al-Quran sebagai perkataan yang langsung dari Allah Swt. “Saya menemukan bahwa Islam adalah agama yang benar dan logis, memberikan jawaban untuk kehidupan ini, dan Islam adalah agama yang damai dan membawa diri kita secara menyeluruh pada Allah,” ungkap Ericka.

Setelah melalui pemikiran yang panjang, Ericka memutuskan untuk masuk Islam. Suami Ericka yang muslim, membantunya untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Setelah bersyahadat, Ericka merasa beban berat di pundaknya seketika lenyap. “Saya merasa bebas, bersih dan keyakinan yang penuh,” tukas Ericka yang kemudian langsung mengenakan jilbab.

Ericka beruntung karena tidak mengalami kendala dari keluarganya yang Kristen. “Islam memberikan saya tuntunan hidup yang lengkap, kesempatan untuk lebih dekat pada Allah. Kesempatan untuk menerima rahmat-Nya, kesempatan untuk hidup di hari kemudian. Islam memberikan kedamaian dan memberikan penerang di jalan yang saya ikut,” tandasnya.

Buat mereka yang belum mengenal Islam, Ericka berpesan, “Jangan takut untuk mempelajari Islam, paling tidak memahaminya dan jangan mengkritiknya. Anda akan paham jika Anda tahu sepenuhnya tentang Islam, dan jika Anda paham, Anda akan menghormati Islam. Teruslah mencari dan mintalah petunjuk Allah.” 

MPJ ajak warga DKI peduli pilih gubernur yang Muslim

Panjimas

Gerakan Islam bersama Ormas dan Lembaga Islam di Jakarta menyatakan sikapnya sebagai bentuk kelanjutan dan implementasi Pernyataan Bersama Para Ulama yang tergabung dalam Majelis Pelayan Jakarta (MPJ) dan Majelis Tinggi Jakarta Bersyariah untuk Gubernur Muslim Jakarta (MTJB-GMJ) pada tanggal 19 Juli 2016 lalu.

“Ada dua poin yang ingin kami sampaikan,” ujar KH. Ahmad Lutfi Fatullah di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Jum`at (29/7/2016).

Jumpa pers yang diselenggarakan MPJ dan MTJB-GMJ di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Jum`at (29/7/2016) bersama ormas dan lembaga Islam di Jakarta, menyatakan sikap atas Pilgub DKI Jakarta 2017 yang akan datang.

Pertama, kami semua yang hadir dalam konferensi pers bersama ormas dan lembaga Islam di Jakarta hari ini sepakat untuk bertekad mengerahkan segala daya upaya untuk mengajak seluruh umat Islam untuk memenangkan pasangan calon muslim untuk Gubernur dan Wakil Gubernur dalam Pilgub DKI Jakarta 2017.

“Insya Allah kami akan berjuang habis-habisan bahwa Gubernur DKI Jakarta yang akan datang muslim dan harus yang terbaik, harus lebih baik daripada yang sekarang,” kata KH. Ahmad Lutfi Fatullah.

Kedua, kami mendesak kepada para pemimpin parpol untuk segera menetapkan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI dengan mengambil salah satu di antara nama yang ada dalam daftar para Balon Gubernur Muslim Jakarta yang direkomendasikan dan dinominasikan para ulama dan Tokoh Umat Islam yang tergabung dalam MPJ dan MTJB-GMJ. [DP]

Dalam Pilkada DKI, Umat Islam Jangan Berkecil Hati Opini yang Dibangun Media



Hidayatullah.com

Sebagian besar diskusi yang mengemuka di media sosial tentang Pilkada DKI 2017, umat Islam dibuat galau, mengingat sampai saat ini belum ada calon gubernur dan wakil gubernur yang sepakat diusung oleh umat Islam.

Namun, hal itu tidak perlu dirisaukan. Demikian penjelasan Mayjen TNI (Purn.)  Prijanto dalam acara Seminar Strategi Memenangkan Gubernur/Wakil Gubernur DKI yang diselenggarakan oleh CSIL di Balimuda Center Jakarta Selatan Kamis (21/07/2016).

“Sesungguhnya kita itu, walaupun belum punya calon, kita sesungguhnya masih banyak bisa berbuat. Dan, itu menghasilkan,” jelasnya.

Terlebih menurut dia, incumbent terus diterjang berbagai kasus yang terus menurunkan tingkat elektabilitasnya.

“Ketika awal-awal survey, Ahok itu elektabilitasnya 52%. Setelah kena stigma-stigma pemberitaan, kelakuan dan lain sebagainya, turun menjadi 40%. Ketika stigma dugaan keterlibatan korupsi yang bersangkutan sudah turun di bawah 40%. Indo Barometer mengatakan Ahok tinggal 32%,” paparnya.

“Nah, angka mati bagi incumbent menurut saya adalah 30%. Sehingga kalau kita bisa membangun opini, bukan fitnah. Bukan fitnah sekali lagi, tetapi suatu fakta. Bisa, bisa.

Jangan kecil hati. Jangan kecil hati dengan persepsi yang dibangun media seolah-olah dia (Ahok) dapat dukungan besar,” tegas mantan wakil gubernur era Fauzi Bowo itu.

Oleh karena itu, Prijanto memberikan saran agar seluruh elemen umat Islam bersegera melakukan berbagai upaya guna menentukan siapa calon yang benar-benar dipilih rakyat untuk selanjutnya diperjuangkan sekuat tenaga secara bersama-sama.

Inilah bahayanya jika China non Muslim menjadi pemimpin di Indonesia



Bahaya Besar Bila China Non Muslim Memimpin Indonesia. Kenapa? 

Pertama,

Banyak rakyat tak sadar dan membiarkan pemimpin China non Muslim memimpin Jakarta dan Indonesia. Padahal ia menyimpan bom waktu yang sangat berbahaya.

Pertama, Bila China terus berkuasa, warga pribumi akan semakin menjadi kelas JONGOS. Kelas pembantu atau pekerja kasar. Kata-kata bukan membuat. Kalau kawan-kawan pernah ke Singapura pasti tahu kondisi Singapyra saat ini. Disana yang berkuasa secara ekonomi dan politik itu orang China non Muslim. Dulu pribumi melayu juga kuat saat mendirikan negara, namun lambat laut perannya makin habis. Bangsa melayu kemudian tinggal di rumah-rumah flat yang sederhana. Sedangkan China non Muslim itu lah yang menikmati kemajuan Singapore dengan kekayaan ekonominya. Bangsa melayu jadi tukang sapu di bandara, di jalan-jalan, menjadi pelayanan di toko-toko yang dimiliki China. Silahkan datang ke Singapore dan buktikan.

Bagaimana di Indonesia? Di indonesia secara politik China masih belum memimpin, namun secara ekonomi sudah menguasai 85% ekonomi Indonesia. Dari daftar 500 orang terkaya Indonesia, 450 orang dari China yang non muslim, sedangkann 25 orang dari Muslim. Sayangnya dari yang 25 orang itu kepedulian terhadap Islam juga tak semuanya bagus.

Ingat bahwa saat ini gerakan untuk membuat Indonesia dikuasai China sudah sangat kuat. Contohnya, kita lihat, sekarang ini penyiar-penyiar TV yang TV-nya milik China, makin banyak penyiarnya yang dari orang keturunan China.  Coba lihat di RCTI, MNC TV, dll. Ini belum terlihat yang dibelakang meja atau yang bukan penyiar, sudah tentu dapur bisnisnya dikuasai keturunan China. Tentunya sedih melihat hal ini. Sarjana muslim banyak yang menganggur, dan lontang-lantung cari kerjaan. Ditambah gerakan dominasi keturunan China ini tentu akan makin terjepit mereka.

Please silahkan renungkan fakta ini. Apakah mau anak cucu Anda akan jadi pembantu 20 tahun mendatang????  Berpikirkan jangka panjang.  Tentu kita bukan anti investor China dan negara lainnya, namun semua kita tetap bangsa pribumi yang harus mengendalikan.


Kedua, pasti kalau China makin kuat di Indonesia, Indonesia akan jadi bangsa tak beragama. Bisa menjadi bangsa komunis. Bahaya. Prinsip orang China, yang penting bisnis, makan dan enak. Dia akan selalu menempel yang berkuasa. Di jaman Belanda warga China lebih banyak mendukung penjajah Belanda. Hanya sedikit sekali yang anti Belanda. Ada tapi sangat sedikit. Kebanyakan jadi pro Belanda agar bisa berbisnis. Tentu kita tak ingin Indonesia menjadi bangsa tak beragama. Sebagai orang Muslim kita tentu punya kepedulian untuk menjaga masa depan Islam di Indonesia. Siapa menolong agama Alloh, Alloh akan menolong kita.

Aamiiiiin.


Sungguh Aneh, Ada Muslim Yang Lebih Suka Memilih Pemimpin China Non Muslim


Saat ini banyak orang Islam yang ruh keIslaman sudah tidak ada dalam hatisnya. Ia mengakui Islam namun tidak ada kepedulian sama sekali untuk membela masa depan Islam. Katanya Islam namun cuek bebek terhadap masa depan Islam. Ia membiarkan Islam dicaci. Ia hanya hanya tersinggung bila istrinya kekurangan makan atau ia kehilangan pekerjaan. Ia ber-KTP Islam namun justru menyalahkan pemimpin-pemimipin muslim, bukan memberi nasehat yang baik-baik. Semoga kita terhindar dari kondisi hati yang seperti itu karena jangan sampai kita sudah berada pada posisi hati orang munafik.

Salah satu keprihatian saya. Banyak orang Islam yang suka memilih pemimpin China non muslim di Indonesia. Ini sangat tidak dimengerti.  Mereka itu korban propaganda media. Alasannya klasik, karena nggak ada pemimpin non Muslim yang bagus. Isu ini sengaja dibangun  bahwa nggak ada pemimpin muslim yang bagus. Padahal karena belum dicoba, belum diberi kesempatan, Sedangkan yang China non Muslim itu hasil kerjanya baru sedikit, namun kemudian digembor-gemborkan seolah-olah sudah terbukti sukses memimpin bertahun-tahun. Mereka bisa mempropaganda media karena semua media besar saat ini dimiliki China dan sengaja mereka memang melakukannya.

Karena yang China itu Muslim sih nggak masalah, Tentu kita bisa menerimanya. Karena Islam tidak membedakan warna kulit dan suku, Masalahnya ia bukan muslim dan sampai saat ini cenderung tidak simpati terhadap Muslim. Sudah tentu kita harus berusaha agar yang menjadi pemimpin bangsa Muslim juga orang yang beragama Islam. Muslim yang taat. Ini sudah dijelaskan dalam Al quran dalam beberapa ayat.

Tentu saja banyak orang yang tidak setuju dengan kata-kata saya ini. Tapi orang Muslim yang taat saya yakin 100% setuju.

Semoga Alloh SWT menjaga iman kita, menjaga Indonesia dari pemimpin yang kafir, Memberi petunjuk bagi warga Muslim Indonesia yang masih ada penyakit nifak (munafik) dalam hatinya.

Kalau bukan kita umat Islam yang menjaga Islam dan Indonesia dari gerakan diam-diam musuh-musuh Islam, siapa lagi yang peduli.

Sesungguhnya  musuh2 Islam tidak pernah akan rela kecuali kita takluk kepada mereka.

Semoga kita selalu dijaga kesadaran Iman dan Islamnya. Aamiin