Minggu, 02 Oktober 2016

Inilah 21 Alasan Kenapa Jangan Memilih Ahok Sebagai Pemimpin DKI / Indonesia

Inilah 21 Alasan Untuk Tidak Memilih Ahok :

1. Ahok adalah orang yang ambisius dan rakus mengejar Kekuasaan.

Punya ambisi besar untuk berkuasa. Silahkan tidak percaya tetapi saya punya logika maupun fakta yang tidak bisa disanggah oleh siapapun.  Bahwa Ahok yang sudah berhasil menjadi Bupati Belitung Timur hanya bersedia mengemban tugasnya selama 16 bulan. Apapun dalih Ahok meninggalkan masyarakat Belitung Timur sangat sulit diterima akal sehat. Ahok tidak sakit, tidak bermasalah dengan birokrasi  maupun legislative dan  tidak bermasalah dengan hokum. Masalahnya 1 yaitu Ahok ingin menjadi Gubernur Bangka Belitung.  Di acara Mata Najwa kemarin Ahok membeberkan  banyak alasan untuk itu, tetapi  sayangnya semuanya tidak masuk akal. Faktanya adalah Ahok hanya 16 Bulan menjabat sebagai Bupati Belitung Timur, kemudian mengejar Pilgub Bangka Belitung (Gagal), diteruskan lagi mengejar Pilgub Sumatra Utara (Gagal maning) dan selanjutnya mengejar Pilgub DKI.(gagal juga sebenarnya). Ahok tidak mampu mendapatkan KTP pendukung. Akhirnya Ahok dipungut Gerindra untuk disandingkan dengan Jokowi sehingga berhasil menjadi Wagub DKI.  Hoki Ahok semakin menjadi ketika Jokowi didaulat rakyat untuk menjadi Presiden. Berhasil sudah cita-cita Ahok menjadi Gubernur DKI.  Lalu bagaimana masyarakat Belitung Timur? Sempat diwariskan Ahok kepada kakaknya tetapi akhirnya masyarakat disana tidak menghendakinya. Intinya dalam poin ini adalah Ahok terbukti sebagai orang yang Haus Jabatan. (silahkan disanggah kalau ada yang bisa menyanggahnya).

2. Ahok Hanyalah Boneka.

Kalau Ahok menang lagi, dan apalagi nanti bisa menjadi Presiden, maka 20 tahun lagi, semua posisi penting di Indonesia akan diisi oleh kawan-kawan Ahok yang non pribumi. Dua puluh tahun lagi, petinggi kepolisian, petinggi ABRI, Camat dan lurah-lurah di Jakarta, Walikota di Jakarta dll,  akan diduduki oleh etnis Tionghoa. Ini mirip seperti di Singapura. Pribumi nanti hanya akan menjadi pekerja jalanan, tukang ojek, dan buruh kasar. Anak-anak pribumi akan menjadi pelayan dan tukang ketik saja di perusahaan-perusahaan milik non pribumi. Ahok hanyalah pion, boneka. Ahok ada yang mendanai. Dananya sangat besar, bisa untuk membayar para petinggi partai.



3.Ahok adalah Orang yang Tidak Amanah.

Ini tentu terkait kepercayaan warga Belitung Timur yang disia-siakan Ahok. Jangan bandingkan dengan Jokowi kecuali anda tukang debat. Hanya 16 bulan menjadi Bupati. Apa yang bisa dihasilkan dalam waktu sependek itu?

4.Ahok adalah Orang Yang Curang.

Hanya orang-orang curang yang mendekati orang lain ketika ada perlunya. Ahok rajin berpindah-pindah parpol demi tujuan pribadinya. Ternyatat Partai PIB, Golkar dan Gerindra pernah disinggahi Ahok. Tadinya Ahok ingin masuk PDIP tapi ditolak beberapa elit PDIP.


5.Ahok Suka menusuk dari Belakang.

Dan ini dialami Prabowo. Saya berani bertaruh dengan siapapun bahwa Ahok itu dipungut oleh Prabowo dan ditempatkan di tempat yang sangat terhormat mendampingi Rising Star Jokowi. Prabowo dan keluarganya juga menebar modal milyaran rupiah demi kemenangan kampanye Jokowi-Ahok.  Tapi lihatlah ketika Ahok sudah menjadi Gubernur.  Hanya alasan sepele Gerindra ikut-ikutan KMP merubah UU Pilkada Tidak Langsung, Ahok langsung keluar dari Gerindra. Ini memang akal-akalan ahok saja untuk keluar dari Gerindra dan mendekati PDIP. Ahok sudah berencana masuk ke PDIP sebelum tahun 2017. Hanya saja ada Boy Sadikin dan Ketua DPRD dari PDIP yang tidak setuju.  Dalam poin ke 4 ini secara nyata  Ahok adalah Politisi Kutu Loncat yang siap menikam temannya dari belakang. 6.Ahok adalah Pemimpin Yang Kasar. Suka memaki orang. Suka semprot sana-sini.Siapa saja tidak ambil bulu. Kadang bahasa toiletnya keluar. Yang saya kasihan ada guru-guru honorer yang menghadapnya untuk menanyakan status PNS nya malah dimaki-maki Ahok. (silahkan disanggah kalau memang bisa).

7.Ahok adalah Pemimpin yang  Penuh Curiga dan Gampang menuduh orang.

Bahkan Jokowipun dituduh Ahok menanda-tangani APBD Perubahan yang berisi anggaran UPS. Akhirnya Ahok mengaku lupa di pengadilan Tipikor bahwa dia sendiri yang menanda-tanganinya.  Ahok juga sudah menuduh ada sabotase bungkus kabel. Semua orang sudah jadi saksi tuduhan Ahok itu ngawur.

8.Ahok adalah Pemimpin Pemarah yang tidak pernah menghargai orang lain khususnya bawahannya di Pemprov DKI.

Dan jeleknya Ahok suka memarahi orang di depan orang lain. Bukan seperti ini seharusnya seorang Pemimpin.  Sesekali boleh tetap janganlah  setiap hari.


9.Ahok  juga adalah orang yang tidak percaya kemampuan orang lain.  Suka main pecat.

Anak buah salah sedikit langsung pecat. Ahok tidak memberi kesempatan bawahannya untuk memperbaiki kesalahannya. Ahok hanya ingin ditakuti oleh bawahannya, makanya main pecat-pecat aja.


10.Ahok adalah Pemimpin yang tidak mampu menciptakan Suasana Damai di lingkungan kerja.

Terlalu berisik setiap harinya. Ada saja di Balai Kota teriakan-teriakan Ahok setiap hari. Tidak bisa menciptakan kedamaian dalam bekerja.


11.Ahok Mudah menciptakan musuh baru. Sifat-sifatnya yang kekanak-kanakan yang tidak mau mengalah membuat Ahok mudah sekali mendapatkan musuh baru.

Ada politisi lain ngomong apa sedikit Ahok langsung emosi dan menimpali dengan keras. Terkesan Arogan dan tidak bisa dikritisi.

12.Ahok sering umbar janji palsu.

Ada beberapa  janji tetapi  yang saya ingat Ahok berjanji  untuk membesarkan Pasar-pasar  Tradisional  tetapi tidak pernah terbukti. Hanya Tanah Abang saja yang diurus, itupun meneruskan program Jokowi.

13.Ahok tidak merakyat. Selalu menjaga jarak dengan rakyatnya.

Berapa banyak Ahok terlihat di kerumunan massa? Siapa yang bisa menjawab?  Bandingkan dengan Jokowi, bandingkan dengan Kang Emil, bu Risma, pak Yoyok, pak Ganjar bahkan pak Djarot sekalipun. Silahkan bandingkan kalau anda punya nurani.

14.Ahok sama sekali tidak menghargai rakyatnya.
Kalijodo adalah bukti kesewenang-wenangan Ahok. Hanya gara-gara ada kecelakaan lalulintas dimana pengemudinya mabok di Kalijodo, kemudian Ahok langsung meratakan Kalijodo.  Ahok hanya memberi waktu 1 minggu kepada warga Kalijodo untuk pindah ke Rusun (buat yang punya KTP DKI).  Kalau anda punya empati pasti anda bisa membayangkan menjadi warga kalijodo yang hanya punya waktu 1 minggu untuk pindah.  Pindah Rumah itu bukan sepele.  Harus memikirkan Usaha yang harus dipindahkan buat mereka yang wiraswasta, haru memikirkan tranportasi yang baru untuk mereka yang bekerja, belum lagi urusan Sekolah Anak dan transportasinya ke sekolah.  Dan masih banyak lagi yang harus diurus kalau orang pindah rumah. Apa cukup waktu 1 minggu? Lalu bagaimana dengan mereka yang tidak punya KTP DKI? Apakah mereka bukan rakyat Indonesia yang harus dipikirkan? Kalau anda tidak punya empati  pasti setuju-setuju saja dengan Ahok yang kejam itu.


15.Ahok adalah Pemimpin Kontroversi. Ahok bermasalah dengan Kasus Reklamasi Teluk Jakarta. Ahok bermasalah dengan kasus RS Sumber Waras. Dan beberapa lainnya.

Saya focus di Reklamasi Teluk Jakarta, seharusnya Ahok tidak memperpanjang izin Reklamasi yang diteken Fauzi Bowo. Banyak alasan untuk itu selain  UU sudah berubah (jadi  tupoksi  Kementerian  PKK) begitu juga dampak reklamasi kedepan.  Dan untuk Sumber Waras, meskipun secara bukti belum dapat dikatakan Ahok Korupsi tetapi sangat jelas Ahok membeli lahan Sumber Waras untuk tujuan pembangunan RS Kanker Jakarta. Apa yang membuat begitu, karena Veronica istri Ahok baru diangkat pihak swasta untuk menjadi Ketua Yayasan Kanker Jakarta.  Padahal sudah ada 6 RS Kanker, tetapi atas desakan Veronica maka Ahok mewujudkan cita-cita istrinya.  Ada kejanggalan juga dengan Kenaikan NJOP sesaat sebelum pembelian lahan tersebut.  Ada kenaikan tajam NJOP di wilayah tersebut dalam 2 tahun terakhir bila dibandingkan kenaikan setiap tahunnya.  Belum ada bukti-bukti kuat korupsi  tetapi indikasi permainan sangat kuat.

16.Ahok kurang menghargai  Umat Islam.  Ahok pernah melarang Umat Islam menyembelih Hewan Kurban di tempat yang biasanya dilakukan oleh masyarakat.

17.Ahok juga  sangat mentolerir dan pro Kemaksiatan.

Punya ide membuat Pusat Prostitusi.  Setuju dengan minuman Beralkohol. Ahok setuju Pemprov DKI menanam saham di pabrik Bier. Menurut Ahok Bier itu obat gampang kencing dan tidak memabukkan. Jelas yang ini Ahok memang ngawur.


18.Ahok Tajam ke Bawah tetapi Tumpul ke atas.

Kalijodo dibumi hanguskan sementara Alexis, Malioboro dan Mangga Besar dipelihara. Kalijodo diratakan dengan alasan RTH, di sisi lain ada hotel megah diatas RTH dan daerah  elite lainnya tidak diratakan.


19.Ahok pro Kapitalis.Dan suka ngawur dengan ide pribadinya. Masa Jalur Busway hendak dijual Ahok? Belum lagi ideJalan Berbayar hingga puluhan ribu rupiah. Begitu juga  Jalur Sepeda Motor di batasi Ahok, padahal mayoritas penduduk Jakarta lebih banyak memiliki motor dibanding Mobil.

20.Ahok Tidak Jujur dalam beberapa hal.

Yang utama adalah tentang siapa yang mendukungnya akhir-akhir ini. Secara tersirat ada lembaga maupun beberapa konglomerat yang mensupport Ahok.  Ini terlihat sejak awal. Dulu ada namanya Ahok Center. Karena sering dicurigai  organisasi  ini dibubarkan. Tetapi setelah itu tidak lama muncullah Teman Ahok.  Teman Ahok sudah setahun menyewa gedung kantor di Pejaten Jakarta Selatan. Semua orang tahu harga sewa perkantoran disana puluhan hingga ratusan juta.  Ada puluhan pegawai di organisasi Teman Ahok, ada peralatan lengkap dari Komputer,Mesin Fotocopy,  ATK Dll. Ada Mobil dan motor yang digunakan dan fasilitas lainnya.  Biaya operasional organisasi ini juga tidak jelas. Pengakuan Ahok mereka adalah Relawan yang direkrut dari anak-anak muda.  Biaya Operasional katanya dari patungan relawan dan penjualan merchandise. Sejak dibentuk Teman Ahok sudah punya ratusan posko. Dan beberapa bulan terakhir  Teman Ahok juga menyewa puluhan booth di mall-mall Jakarta  untuk menjaring KTP pendukung Ahok.

Siapapun orangnya yang mampu menghitung bahwa operasional Teman Ahok selama setahun terakhir itu sudah pasti mencapai  Rp.10 Milyar.  Apakah mampu Teman Ahok yang rata-rata masih ABG itu mengumpulkan dana sebesar itu? Yang kita kuatirkan ada dana-dana yang berasal dari Konglomerat Hitam dan mungkin dari Pemilik Alexis, Malioboro dan tempat-tempat maksiat yang selama ini tidak disentuh Ahok.  Bukan Suudzon tetapi memang aneh biaya milyaran rupiah bisa dipenuhi Teman-teman Ahok. Saya berharap ada pendukung Ahok yang mau menyanggah tulisan ini berdasarkan poin-poinnya.


21. Ahok adalah Pemimpin Lungsuran Yang Suka Menyalip Kesempatan. Ia tidak dipilih rakyat tetapi hanya terima warisan.

90% pemilih Jokowi-Ahok memilih Jokowi menjadi Gubernur tidak dengan melihat siapa Ahok. Saya yakin sekali pada saat itu, siapapun pendamping Jokowi maka Jokowi akan menang. Sama dengan Pilpres 2014 lalu. Mau Abraham Samad, mau Mahfud MD atau lainnya selain JK saya pastikan Jokowi pasti menang. Silahkan anda sanggah poin ini kalau memang punya alas an yang kuat. Poinnya disini adalah Ahok belum teruji menjadi pilihan warga DKI.



Terima kasih sebelumnya dan selamat memilih pemimpin Jakarta yang baru