Minggu, 02 Oktober 2016

Ahok Menang, 10 Tahun Lagi Jajaran ABRI dan Polisi Dikuasai Teman-Teman Ahok



Kalau Ahok menang lagi, dan apalagi nanti bisa menjadi Presiden, maka 10-20 tahun lagi, semua posisi penting di Indonesia akan diisi oleh kawan-kawan Ahok yang non pribumi. Dua puluh tahun lagi, petinggi kepolisian, petinggi ABRI, Camat dan lurah-lurah di Jakarta, Walikota di Jakarta dll,  akan diduduki oleh etnis Tionghoa. Ini mirip seperti di Singapura. Pribumi nanti hanya akan menjadi pekerja jalanan, tukang ojek, dan buruh kasar. Anak-anak pribumi akan menjadi pelayan dan tukang ketik saja di perusahaan-perusahaan milik non pribumi. Ahok hanyalah pion, boneka. Ahok ada yang mendanai. Dananya sangat besar, bisa untuk membayar para petinggi partai.


Ahok Suka menusuk dari Belakang.

Dan ini dialami Prabowo. Saya berani bertaruh dengan siapapun bahwa Ahok itu dipungut oleh Prabowo dan ditempatkan di tempat yang sangat terhormat mendampingi Rising Star Jokowi. Prabowo dan keluarganya juga menebar modal milyaran rupiah demi kemenangan kampanye Jokowi-Ahok.  Tapi lihatlah ketika Ahok sudah menjadi Gubernur.  Hanya alasan sepele Gerindra ikut-ikutan KMP merubah UU Pilkada Tidak Langsung, Ahok langsung keluar dari Gerindra. Ini memang akal-akalan ahok saja untuk keluar dari Gerindra dan mendekati PDIP. Ahok sudah berencana masuk ke PDIP sebelum tahun 2017. Hanya saja ada Boy Sadikin dan Ketua DPRD dari PDIP yang tidak setuju.  Dalam poin ke 4 ini secara nyata  Ahok adalah Politisi Kutu Loncat yang siap menikam temannya dari belakang. 6.Ahok adalah Pemimpin Yang Kasar. Suka memaki orang. Suka semprot sana-sini.Siapa saja tidak ambil bulu. Kadang bahasa toiletnya keluar. Yang saya kasihan ada guru-guru honorer yang menghadapnya untuk menanyakan status PNS nya malah dimaki-maki Ahok. (silahkan disanggah kalau memang bisa).

Ahok sering umbar janji palsu.

Ada beberapa  janji tetapi  yang saya ingat Ahok berjanji  untuk membesarkan Pasar-pasar  Tradisional  tetapi tidak pernah terbukti. Hanya Tanah Abang saja yang diurus, itupun meneruskan program Jokowi.

Ahok tidak merakyat. Selalu menjaga jarak dengan rakyatnya.

Berapa banyak Ahok terlihat di kerumunan massa? Siapa yang bisa menjawab?  Bandingkan dengan Jokowi, bandingkan dengan Kang Emil, bu Risma, pak Yoyok, pak Ganjar bahkan pak Djarot sekalipun. Silahkan bandingkan kalau anda punya nurani.

Ahok sama sekali tidak menghargai rakyatnya.

Kalijodo adalah bukti kesewenang-wenangan Ahok. Hanya gara-gara ada kecelakaan lalulintas dimana pengemudinya mabok di Kalijodo, kemudian Ahok langsung meratakan Kalijodo.  Ahok hanya memberi waktu 1 minggu kepada warga Kalijodo untuk pindah ke Rusun (buat yang punya KTP DKI).  Kalau anda punya empati pasti anda bisa membayangkan menjadi warga kalijodo yang hanya punya waktu 1 minggu untuk pindah.  Pindah Rumah itu bukan sepele.  Harus memikirkan Usaha yang harus dipindahkan buat mereka yang wiraswasta, haru memikirkan tranportasi yang baru untuk mereka yang bekerja, belum lagi urusan Sekolah Anak dan transportasinya ke sekolah.  Dan masih banyak lagi yang harus diurus kalau orang pindah rumah. Apa cukup waktu 1 minggu? Lalu bagaimana dengan mereka yang tidak punya KTP DKI? Apakah mereka bukan rakyat Indonesia yang harus dipikirkan? Kalau anda tidak punya empati  pasti setuju-setuju saja dengan Ahok yang kejam itu.

Ahok adalah Pemimpin Kontroversi. Ahok bermasalah dengan Kasus Reklamasi Teluk Jakarta. Ahok bermasalah dengan kasus RS Sumber Waras. Dan beberapa lainnya.

Saya focus di Reklamasi Teluk Jakarta, seharusnya Ahok tidak memperpanjang izin Reklamasi yang diteken Fauzi Bowo. Banyak alasan untuk itu selain  UU sudah berubah (jadi  tupoksi  Kementerian  PKK) begitu juga dampak reklamasi kedepan.  Dan untuk Sumber Waras, meskipun secara bukti belum dapat dikatakan Ahok Korupsi tetapi sangat jelas Ahok membeli lahan Sumber Waras untuk tujuan pembangunan RS Kanker Jakarta. Apa yang membuat begitu, karena Veronica istri Ahok baru diangkat pihak swasta untuk menjadi Ketua Yayasan Kanker Jakarta.  Padahal sudah ada 6 RS Kanker, tetapi atas desakan Veronica maka Ahok mewujudkan cita-cita istrinya.  Ada kejanggalan juga dengan Kenaikan NJOP sesaat sebelum pembelian lahan tersebut.  Ada kenaikan tajam NJOP di wilayah tersebut dalam 2 tahun terakhir bila dibandingkan kenaikan setiap tahunnya.  Belum ada bukti-bukti kuat korupsi  tetapi indikasi permainan sangat kuat.

Ahok Tajam ke Bawah tetapi Tumpul ke atas.

Kalijodo dibumi hanguskan sementara Alexis, Malioboro dan Mangga Besar dipelihara. Kalijodo diratakan dengan alasan RTH, di sisi lain ada hotel megah diatas RTH dan daerah  elite lainnya tidak diratakan.


Ahok Tidak Jujur


Yang utama adalah tentang siapa yang mendukungnya akhir-akhir ini. Secara tersirat ada lembaga maupun beberapa konglomerat yang mensupport Ahok.  Ini terlihat sejak awal. Dulu ada namanya Ahok Center. Karena sering dicurigai  organisasi  ini dibubarkan. Tetapi setelah itu tidak lama muncullah Teman Ahok.  Teman Ahok sudah setahun menyewa gedung kantor di Pejaten Jakarta Selatan. Semua orang tahu harga sewa perkantoran disana puluhan hingga ratusan juta.  Ada puluhan pegawai di organisasi Teman Ahok, ada peralatan lengkap dari Komputer,Mesin Fotocopy,  ATK Dll. Ada Mobil dan motor yang digunakan dan fasilitas lainnya.  Biaya operasional organisasi ini juga tidak jelas. Pengakuan Ahok mereka adalah Relawan yang direkrut dari anak-anak muda.  Biaya Operasional katanya dari patungan relawan dan penjualan merchandise. Sejak dibentuk Teman Ahok sudah punya ratusan posko. Dan beberapa bulan terakhir  Teman Ahok juga menyewa puluhan booth di mall-mall Jakarta  untuk menjaring KTP pendukung Ahok.

Siapapun orangnya yang mampu menghitung bahwa operasional Teman Ahok selama setahun terakhir itu sudah pasti mencapai  Rp.10 Milyar.  Apakah mampu Teman Ahok yang rata-rata masih ABG itu mengumpulkan dana sebesar itu? Yang kita kuatirkan ada dana-dana yang berasal dari Konglomerat Hitam dan mungkin dari Pemilik Alexis, Malioboro dan tempat-tempat maksiat yang selama ini tidak disentuh Ahok.  Bukan Suudzon tetapi memang aneh biaya milyaran rupiah bisa dipenuhi Teman-teman Ahok. Saya berharap ada pendukung Ahok yang mau menyanggah tulisan ini berdasarkan poin-poinnya.